Makassar, Edarinfo.com — Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Budi Kamrul Kasim, menawarkan solusi terpadu untuk mengatasi krisis sampah yang tengah dihadapi Kota Makassar (30/07/2024). Menurutnya, pendekatan konvensional hanya menumpuk sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa Antang tidak lagi memadai.

“60% sampah datangnya dari sampah organik dan sekitar 40% sisanya sampah jenis lain. Yang diurus saat ini hanya sekitar 10-15% karena hanya sampah yang memiliki nilai ekonomi melalui bank sampah, sisanya menumpuk di TPA Antang,” ungkap Budi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Budi Kamrul berencana menggunakan kombinasi dua teknologi, yaitu Black Soldiers Fly (BSF) dan sistem gasifikasi sampah. Sistem BSF memanfaatkan larva serangga ini untuk mengurai sampah organik, menghasilkan pakan ternak berkualitas tinggi serta pupuk organik. Sementara sistem gasifikasi akan mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar gas untuk pembangkit listrik.

“Sistem Gasifikasi outputnya Pembangkit Listrik untuk bantu listrik warga dan Black Soldier Fly outputnya Pakan dan Pupuk alternatif. Bantu peternak biar tidak kewalahan lagi beli pakan dan petani tidak lagi bergantung pupuk subsidi,” jelas Budi.

Budi menegaskan bahwa penanganan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab Kota Makassar, namun juga harus menjadi program bersama di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Ia berharap Gubernur dapat mendorong semangat energi hijau demi menjaga kelestarian lingkungan.

“Sampah itu jangan dianggap lawan, jangan dimusnahkan atau ditumpuk saja, tapi dilihat sebagai potensi. Sampah sebagai potensi jika dia dikonversi, sampah organik dikonversi menjadi maggot dan pupuk, yang anorganik dan residu kita gasifikasi menjadi energi listrik,” pungkas Budi Kamrul. (*)