Ciputat, Edarinfo.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat mengecam keras insiden tewasnya seorang driver ojek online di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Korban meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat aparat membubarkan massa aksi.

Ketua Umum HMI Cabang Ciputat, Irhas Abdul Hadi, menyebut peristiwa tersebut bukan sekadar kecelakaan, melainkan bentuk brutalitas aparat yang melampaui batas kewenangan.

“Nyawa rakyat bukan tumbal kesewenang-wenangan aparat. Ini adalah pembunuhan terang-terangan di jalanan ibu kota. Polisi, khususnya Brimob, telah melewati batas,” ujar Irhas dalam keterangan resminya, Kamis (28/8).

HMI Ciputat menyampaikan tiga tuntutan terkait insiden itu, yaitu:

• Mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku di lapangan.
• Mencopot pejabat kepolisian yang dianggap lalai dan gagal mengendalikan pasukan.
• Mendesak Presiden RI dan Kapolri memberikan penjelasan terbuka kepada publik.

Lebih lanjut, HMI Ciputat menyatakan siap menggalang aksi bersama mahasiswa, organisasi masyarakat, hingga komunitas pengemudi ojek online sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan aparat.

“Tidak ada demokrasi bila nyawa rakyat bisa ditindas semudah itu. Kami menyerukan seluruh elemen bangsa untuk bersatu menuntut keadilan,” tambah Irhas.

HMI Ciputat menegaskan, tragedi tersebut menjadi ujian bagi bangsa apakah akan tunduk pada kekuasaan atau berdiri menegakkan keadilan.(*)