Makassar, edarinfo.com – Gerakan Pemuda Dan Mahasiswa Makassar melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan fly over Makassar. Rabu (12/07/2023)
Maraknya mafia tanah di Indonesia menjadi problem yang sampai hari ini belum terselesaikan dan semakin kejam merampas ruang hidup masyarakat, sehingga membuat kehidupan sehari- hari kita tidak aman.
Hendra selaku jendral lapangan menyampaikan bahwa mafia tanah harus di lawan dan di berantas di tanah Makassar karna akan menjadi ancaman buat kita semua.
Salah satu contoh kasus tanah yang sampai hari ini belum selesai adalah jalan Metro Tanjung Bunga yang di komersilkan menjadi tanah milik pribadi dan dijual ke rumah sakit Siloam, padahal tanah itu milik pemerintah. Lanjut Jendlap.
Muh Ikbal Selaku kormim menyampaikan dalam orasinya bahwa kami melakukan aksi demonstrasi serentak seluruh Indonesia untuk melawan para mafia tanah yang sangat brutal merampas ruang hidup rakyat Indonesia, dan para mafia tanah berafiliasi dengan oligarki dan kapitalisme dan bahkan merasa kebal hukum.
Seluruh Pihak terkait harus berkolaborasi untuk melawan Mafia tanah, kita tidak bisa biarkan mafia tanah terus berkeliaran di Indonesia dan bebas mengklaim Tanah milik orang lain, contoh yang terjadi di Tangeran seorang ketua Lembaga Bidang ekonomi MUI yang dipenjarakan oleh mafia tanah karna di tuduh memalsukan sertifikat tanah. (lanjut Kormim)
Sesuai dengan instruksi Presiden Indonesia untuk memberantas mafia tanah , sehingga menjadi dasar kita untuk bergerak , maka dari itu kami nenuntut Presiden Indonesia untuk segera menyelesaiian kasus mafia tanah yang ada di Indonesia, mendesak mengkopolhukam untuk segera turun langsung menyelesaikan kasus mafia tanah dan mafia hukum, mendesak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera mengevaluasi kinerja dari kejati Sulsel yang tidak mampu menyelesaikan kasus tanah, tegakan supermasi hukum.
Gerakan kami tidak akan berhenti sampai disni kami akan terus mengawal kasus Mafia tanah, jikalau tidak ada penyelesaian kami akan kembali melakukan aksi demonstrasi dengan massa yang lebih banyak. Tutup jendral Lapangan.