Opini, Edarinfo.com– Hari Santri Nasional merupakan momen penting yang mengingatkan kita akan sejarah perjuangan para santri dalam membela tanah air dan agama. Semangat perjuangan yang dipupuk melalui resolusi jihad tidak boleh hanya menjadi kenangan, tetapi harus hidup dalam tindakan nyata di era global saat ini. Dalam konteks ini, perjuangan untuk Palestina menjadi salah satu panggilan yang mendesak bagi santri. Al-Quds dan Al-Aqsa bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan kehormatan umat Islam yang harus dijaga dan dibela.

Sebagai santri, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi garda terdepan dalam membela Al-Aqsa dan rakyat Palestina. Penjajahan yang berlangsung di Palestina bukan hanya isu politik semata, tetapi merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang perlu kita lawan. Sebagai umat yang beriman, membela Al-Aqsa adalah bagian dari kewajiban kita, bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga demi keadilan dan kemanusiaan yang lebih luas.

Nabi Muhammad Saw bersabda  ; “Siapa yang tidak peduli dengan urusan umat Islam, maka dia bukan bagian dari umatku.”( H.R Ahmad).

Dalam semangat itu, santri harus menggerakkan diri dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu ini.

Aksi nyata yang bisa dilakukan santri

1. Syiar berupa Ceramah Edukasi

Santri perlu memanfaatkan momen Hari Santri Nasional dengan mengadakan ceramah dan diskusi di masjid, sekolah, dan media sosial tentang pentingnya membela Palestina. Melalui edukasi, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi yang dialami oleh rakyat Palestina dan mengapa kita harus bersolidaritas dengan mereka. Ceramah yang menyentuh aspek spiritual dan kemanusiaan dapat membantu membangkitkan rasa kepedulian di hati masyarakat.

2. Seruan Boikot Produk Israel

Salah satu langkah nyata yang dapat diambil adalah memimpin gerakan boikot terhadap produk-produk yang mendukung Israel. Melalui seruan boikot ini, kita tidak hanya mengekspresikan penolakan terhadap penjajahan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Santri dapat mengajak umat untuk lebih selektif dalam memilih produk dan mendukung usaha-usaha lokal yang tidak terlibat dengan Israel. Dengan melakukan boikot, kita turut serta dalam jihad ekonomi melawan penindasan.

3. Penggalangan Bantuan Kemanusiaan

Santri juga harus berperan aktif dalam menggalang bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Kita dapat mengorganisir kegiatan pengumpulan dana, barang kebutuhan pokok, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan di sana. Melalui kerja sama dengan organisasi kemanusiaan, santri bisa memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada mereka yang membutuhkan. Semangat solidaritas ini harus ditanamkan dalam diri setiap santri, karena membantu sesama adalah bagian dari iman kita.

Ala kulli hal, Perjuangan untuk membela Palestina adalah tanggung jawab bersama umat Islam, dan santri harus menjadi pelopor dalam gerakan ini. Hari Santri Nasional bukan hanya sekadar perayaan, tetapi panggilan untuk bertindak demi keadilan dan kemanusiaan.

Dalam konteks nasional, semoga kita mengingat pesan Ir Soekarno yang berbunyi “Selama kemerdekaan rakyat Palestina belum diberikan kepada rakyat Palestina, selama itu rakyat Indonesia akan berdiri menentang penjajahan di mana pun juga.”

Artinya , membela Palestina bukan sekadar komitmen akidah ( sesama umat Islam) tetapi juga kewajiban sebagai rakyat Indonesia.

Mari kita bangkit, mengedukasi diri dan masyarakat, berjuang untuk membebaskan Al-Aqsa dari penjajahan, dan memberikan dukungan sebanyak-banyaknya kepada rakyat Palestina.

Dengan menyatukan pengetahuan dan aksi, kita menunjukkan bahwa santri bukan hanya pelajar, tetapi juga pejuang yang siap berdiri di garis depan melawan ketidakadilan. Saatnya untuk membuktikan bahwa semangat juang santri tak akan padam, dan kita akan terus berjuang demi kemanusiaan dan keadilan untuk semua.

Penulis, Ahmad Aswar Alimuddin (Ketua Sidrap Cinta Palestina)