Pengertian SPPKB

Edarinfo.com– Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir atau yang di singkat (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa.

Hakikat Strategi Pembelajaran (SPPKB)

Salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para guru adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berpikir siswa.

Dalam setiap proses pembelajaran pada mata pelajaran apapun guru lebih banyak mendorong siswa dapat menguasai sejumlah mata pelajaran.

Latar Belakang Filosofi dan Psikologi SPPKB

Latar Belakang Filosofi

Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dan manusia dengan lingkungan. model pembelajaran berpikir menekankan kepada aktivitas siswa untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis dan mengkontruksinya sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam diri individu.

Latar Belakang Psikologis

Landasan Psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif. Menurut aliran kognitif, belajar pada hakikatnya merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral. Sebagai peristiwa mental perilaku manusia tidak semata-mata gerakan fisik saja, akan tetapi yang lebih penting adalah faktor pendorong yang menggerakkan fisik itu.

Hakikat Kemampuan Berpikir SPPKB

Model Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah model strategi pembelajaran yang digunakan guru untuk bertumpu pada kemampuan berpikir anak melalui pengalaman yang di dapatkan oleh anak tersebut sebagai pedoman atau bahan untuk memecahkan masalah. Jadi, SPPKB adalah model strategi yg bukan hanya berfokus pada kemampuan anak untuk menguasai materi pembelajaran, melainkan berfokus pada kemampuan anak untuk mengembangkan ide atau gagasannya melalui pengalaman yang di dapatkan sebagai tujuan untuk memecahkan masalah yang di hadapi.

Karakteristik SPPKB

1. Proses pembelajaran sppkb menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal.

2. Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi di proses secara mental, maka proses kognitif siswa harus menjadi kepedulian utama guru.

3. Guru harus mempertimbangkan perkembangan tingkat kognitif siswa ketika merencanakan topik yang harus di pelajari serta metode apa yang di gunakan.

4. Siswa harus mengorganisasikan yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus membantu agar siswa belajar untuk membangun hubungan antar bagian yang di pelajari.

5. Informasi baru akan di tangkap lebih muda oleh siswa, manakalah siswa dapat mengorganisasikannya dengan pengetahuan yang mereka miliki.

6. Siswa harus secara aktif merespon apa yang mereka pelajari. Merespon dalam konteks ini adalah aktivitas mental bukan aktivitas fisik.

Perbedaan SPPKB dan Pembelajaran Konvensional

SPPKB menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, artinya peserta didik berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara pengalamannya sendiri. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional peseta didik ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif.

Tahapan-Tahapan SPPKB

1. Tahapan Orientasi
Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa dalam posisi siap untuk melakukan pembelajaran.

2. Tahapan pelacakan
Tahapan pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan di bicarakan.

3. Tahap konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan dan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.

4. Tahap Inkuiri
Tahapan inkuiri ada tahapan terpenting dalam SPPKB, pada tahap inilah siswa baru belajar yang sesungguhnya.

5. Tahapan Akomodasi
Tahapan Akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan.

6.Tahapan transfer
Tahapan transfer adalah tahapan peyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang di sajikan.

Penulis, Fahrul Ahmad, Nasrullah