Jakarta, Edarinfo.com – Pada peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni, Rafie Fikhar Sutomo, founder dan Presiden Future Generations Association, mengangkat isu penting yang relevan dengan semangat Pancasila: kesetaraan gender. Terinspirasi oleh tokoh muda politikus perempuan, Sekar Tandjung, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surakarta, Rafie menekankan pentingnya peran perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, baik di dunia kerja maupun dalam masyarakat.

Pancasila, yang merupakan dasar ideologi negara Indonesia, mengajarkan kita nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. Nilai-nilai ini menjadi landasan bagi Rafie dan organisasinya dalam mendorong kesetaraan gender. Menurutnya, perempuan harus dipandang sama dengan laki-laki, memiliki hak dan kesempatan yang setara untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

“Sekar Tandjung adalah contoh nyata bagaimana perempuan mampu bersaing dan berkontribusi di ranah politik dan sosial. Inspirasi dari beliau menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya pantas mendapatkan tempat yang sama di dunia kerja, tetapi juga mampu menjadi pemimpin yang visioner,” ujar Rafie.

Rafie menekankan bahwa perjuangan untuk kesetaraan gender sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.” Ia menambahkan, “Dengan menghormati dan mengakui kemampuan perempuan, kita tidak hanya menghormati Pancasila, tetapi juga memajukan bangsa menuju masa depan yang lebih adil dan beradab.”

Kesetaraan gender adalah isu global yang memerlukan perhatian serius, dan peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kembali pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan inspirasi dari tokoh-tokoh muda seperti Sekar Tandjung, kita dapat terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara Indonesia.

Pancasila tidak hanya menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dalam mewujudkan keadilan sosial. Di Indonesia, peran perempuan dalam pembangunan telah semakin meningkat, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Diskriminasi gender dan stereotip sosial sering kali menjadi penghalang bagi perempuan untuk mencapai potensinya.

Rafie menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci utama dalam mempromosikan kesetaraan gender. “Pendidikan adalah alat yang kuat untuk mengubah pandangan masyarakat dan memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan dan laki-laki. Dengan pendidikan yang merata, kita dapat menciptakan generasi yang lebih adil dan berdaya,” tegasnya.

Selain pendidikan, Rafie juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, dalam mendorong kesetaraan gender. Kolaborasi ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal.

Future Generations Association sendiri telah aktif dalam berbagai inisiatif yang mendukung pemberdayaan perempuan, mulai dari program mentorship, hingga kampanye kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender. Rafie percaya bahwa melalui upaya kolektif ini, Indonesia dapat mencapai visi kesetaraan gender yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam refleksinya tentang Hari Kesaktian Pancasila, Rafie juga mengajak generasi muda untuk terus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan. “Generasi muda adalah harapan bangsa. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana setiap individu dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” pungkasnya.

Kesetaraan gender bukan hanya soal hak, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat penting akan nilai-nilai luhur yang harus terus kita perjuangkan demi kemajuan bersama. (*)

Sekali lagi, selamat Hari Lahir Pancasila. Sakti! Merdeka!!!