Opini,Edarinfo.com–Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Mengutip sebuah mutiara hadits agama yang penulis yakini sampai dengan detik ini yang berbicara terkait kepemimpinan. Itu sudah menjadi ketetapan-Nya, bahwa kita adalah seorang pemimpin.

Hal ini tidak mempedulikan apa jabatannya sekarang, berapa jumlah bawahannya, strata pendidikannya apa, darimana sukunya berasal, dan berapa penghasilannya per bulannya. Itu adalah takdir Allah, bahwa kita terlahir sebagai khalifatullah fil ardhi, entah itu di lingkup organisasi, lingkup keluarga atau dalam lingkup yang lebih kecil lagi, diri kita pribadi. Kita selalu dituntut tampil dengan baik sebagai seorang pemimpin.

Pemimpin yang bisa mengayomi, pemimpin yang bisa melindungi dan pemimpin yang mampu menjadi suri tauladan bagi pengikut atau orang yang dipimpinnya. Akhir-akhir ini kita selalu dihantui oleh berbagai fenomena mulai dari isu, ketidak stabilan prekonomian, bansos yang tidak merata, harga pendidikan yang semakin mahal, sampai dengan isu politik yang paling hangat diperbincangkan yang tidak mengenal batasan usia, mulai dari anak kecil sampai orang tua mereka semua angkat bicara terkait dunia perpolitikan, bisa kita lihat secara bersama banyaknya kasus tentang money politik, kecurangan kandidat, ketidak stabilan partai dalam menjaga koalisi sampai dengan hak angket yang sampai dengan detik ini masih diperdebatkan dikhalayak publik, bagi saya itu adalah hal biasa dalam dunia perpolitikan dan ini bukanlah isu baru yang hadir diera perkembangan teknologi ini. tak jarang ketika kita berbicara tentang politik banyak korban jiwa, gangguan jiwa bahkan ada yang meninggal karna frustasi dengan kekalahannya ataupun ada kandidatnya yang tak duduk dalam suatu instansi pemerintahan tersebut.

Ketika momen pemilihan presiden dan anggota dpr telah usai sekarang waktunya pemilihan kepala daerah yang menjadi isu hangat yang kembali diperbincangkan disetiap kalangan dari Sabang sampai Merauke, disetiap media sosial selalu membumikan berbagai kandidat yang akan maju dan bagi mereka layak untuk memimpin daerahnya.

Berbicara seorang pemimpin pastinya seluruh masyarakat Indonesia menginginkan sosok pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya yang tidak pilih kasih kepada bawahannya, oleh karna itu penulis ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lihai dalam memilih dan menentukan siapa pemimpinya.

Sedikit penulis ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merefleksikan terkait filosofi kepemimpinan Jawa dalam Ilmu hasta brata agar mampu untuk bagaiman menentukan seorang pemimpin bukan karna Harta kekayaan semata :

1. Bumi. Seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat bumi yakni selalu memberi kebutuhan dasar bagi semua mahkluk hidup. Sifat bumi melambangkan kepedulian tanpa pamrih dan kokoh dalam melindungi rakyatnya.

2. Matahari. seorang pemimpin hendaknya memberi cahaya terus menerua agar semua mahluk tumbuh kembang. Pemimpin hendaknya membagi, menerangi, memberikan kehangatan dan kasih sayang kepada rakyatnya.

3. Api. Sifat api bukan lantas seorang pemimpin memiliki karakter keras. Namun makna dari sifat api yakni memiliki hukum yang jelas untuk membakar semua, tanpa pandang bulu. Sifat dari api ini adalah unsur alam paling adil, berani, dan tegas dalam mengambil keputusan. Samudra. Seorang pemimpin mimiliki sifat samudra yakni menerima semua aliran sungai, bersih atau kotor airnya. Hal ini mengartikan bahwa pemimpin Jawa adalah seseorang yang menerima semua golongan tanpa membeda-bedakan.

4. Langit. Sifat langit yakni atap bagi bumi. Makna dari unsur langit dalam ilmu hasta brata yakni luasnya ilmu pengetahuan, cakap, memiliki kemampuan untuk mengayomi semua lapisan.

5. Angin. Bagi seorang pemimpin memiliki sifat angin yakni keberadaan dan pengaruhnya bisa dirasakan bagi sekitarnya. Artinya simbol kekuasaan yang dimiliki bukan sekadar menguasai, akan tetapi pemimpin terjun dari berbagai persoalan yang dihadapi rakyatnya.

6. Bulan. Seorang pemimpin yang memiliki sifat bulan yakni pemimpin adalah sosok yang memberikan kedamaian bagi sekitarnya atau rakyatnya. Ia senantiasa memiliki keteduhan dan menerangi dalam gelap sertia memberikan harapan baik pada rakyatny

7. Bintang. Filosofi kepemimpinan Jawa pada sifat bintang yakni saat malam hari, bintang terlihat memberikan arah mata angin bagi yang membutuhkan. Artinya seorang pemimpin menjadi pengarah dan pedoman bagi rakyatnya.

Penulis: Taufikurrahman 

Mahasiswa Pascasarjana UNHAS