1. Perluasan Daerah Islam dan Asimilasi Antar Bangsa

Edarinfo.com– Kehadiran Muhammad Saw sebagai nabi terakhir membuka ruang dialog antarbudaya karena ajaran yang dibawanya mengajarkan bahwa kualitas manusia diukur dari peran – peran sosial yang dimainkan dan kesucian hatinya dihadapan Tuhan.

Setelah Khulafaur Rasyidin ( 661 ), Muawiyah bin Abi Sufyan mendirikan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Wilayah Islam meluas sampai ke perbatasan Tiongkok, pesisir Atlantik, Afrika Utara, Spanyol, serta Prancis Selatan. Keruntuhan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M, diganti oleh Dinasti Abbasiyah. Di penghujung masa Daulah Abbasiyah, berdiri Dinasti Fatimiyah yang memerintah Afrika Utara, Mesir dan sebagian Syiria.

Setelah runtuhnya Dinasti Abbasiyah ( 656 H / 1258 M ) akibat serangan bangsa Mongol dan Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan, hampir tidak ada lagi sebuah kerajaan Islam besar yang dapat menjadi tumpuan harapan dunia Islam. Dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869 menyebabkan setiap tahun ribuan kaum Muslim Indonesia menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan tidak sedikit yang bermukim untuk belajar ilmu agama, dan ketika pulang ke tanah air membawa faham keagamaan yang berkembang di sana. Tahun 1879 tercatat jumlah jamaah haji Indonesia sebanyak 5.331. Tahun berikutnya meningkat menjadi 9.542. Keadaan ini mencemaskan penjajah Belanda yang kuatir akan pengaruh Pan-Islamisme yang dibawa oleh para jamaah haji sehingga masa – masa berikutnya jamaah haji mulai dibatasi.

2. Penjajahan Bangsa Barat atas Dunia Islam

Akibat terkonsentrasi untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Islam dari cengkraman bangsa – bangsa Barat, banyak umat Islam yang kurang memikirkan kemajuan ekonomi, peradaban, ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mengalami kemunduran dalam bidang – bidang tersebut.

Kelemahan dan kemunduran dunia Islam dimanfaatkan oleh bangsa – bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menguasai dan menjajah negara – negara Islam. Motivasi mereka datang ke negara – negara Islam adalah motivasi ekonomi ( gold ), politik ( glory ), dan agama ( gospel). Diantara wilayah Islam yang jatuh ke tangan penjajah bangsa Barat adalah : Kerajaan Islam Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, beberapa Kerajaan Islam di Nusantara jatuh ke tangan Belanda tahun 1602, Napoleon Bonaparte dari Prancis menduduki Mesir tahun 1798 – 1801, Oman dan Qatar direbut Inggris tahun 1802, Prancis menduduki Aljazair tahun 1830, tahun 1834 Rusia menguasai Kaukasia dan menyusul Bukhara, Samarkand dan Uzbekistan.

3. Masa Kebangkitan Kembali

Bangsa yang pertama kali merasakan adanya ketertinggalan itu antara lain adalah Turki Utsmani. Hal itu disebabkan karena kerajaan ini yang pertama dan utama menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu memaksa para penguasa dan pejuang Turki untuk belajar dari kemajuan bangsa – bangsa Barat. Persentuhan dengan dunia Barat dan upaya modernisasi ini membawa dampak yang baik bagi gerakan serupa di negara – negara Islam lainnya, seperti di Mesir dengan berdirinya berbagai sekolah, seperti sekolah teknik, militer, pertambangan, kedokteran, apoteker dan bahasa.

Dari berbagai belahan dunia Islam muncullah sejumlah tokoh pejuang dan pembaruan yang tidak saja mendorong umat Islam untuk memurnikan ajaran agama serta mengajar ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga menumbuhkan kembali solidaritas, patriotisme dan nasionalisme. Diantara tokoh – tokoh tersebut adalah : Muhammad Ibnu Abdul Wahab, Rifa’ al-Thahthawi, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Thaha Husein, Muhammad Rasyid Ridha, Muhammad Iqbal, Al – Ghazi Mustafa Kemal Pasya yang lebih terkenal dengan nama Kemal Attaturk dan pejuang Libya Omar Mochtar.

Agaknya gerakan ini menandai bangkitnya kembali umat Islam setelah terpuruk dalam belenggu penjajahan dan keterbelakangan. Gagasan – gagasan dan gerakan – gerakan untuk membebaskan diri dari penjajah barat bangkit di negeri – negeri Islam lainnya, termasuk Indonesia. Di Indonesia, hubungan dengan Timur Tengah tidak hanya membawa Islam masuk ke Indonesia, tetapi juga memberi inspirasi munculnya organisasi – organisasi Islam seperti Syarikat Islam, Masyumi, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan sebagainya.

Penulis, Muh Iqbal, Arbiani, Naqiah