Edarinfo.com– Pembelajaran konvensional cenderung menggunakan pendekatan yang lebih terpusat pada guru, dengan peran guru sebagai pemimpin dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa.
Selain itu, pembelajaran konvensional sering kali lebih berfokus pada penguasaan informasi dan produksi pengetahuan yang telah diberikan oleh guru. Sementara itu, strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir lebih menekankan pada pengembangan kemampuan kognitif siswa, seperti berfikir kritis, analisis, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Tidak hanya itu, pembelajaran konvensional umunya lebih terkait dengan pencapaian hasil yang konkret, seperti mengingat informasi, menguasai fakta, atau menyelesaikan tugas tertentu.
Di sisi lain, Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) lebih menekankan pada pengembangan pemikiran kritis dan kreatif siswa.
Dalam hal pemecahan masalah dan kolaborasi, pembelajaran konvensional sering kali lebih didasarkan pada model intruksional yang linier, sedangkan SPPKB menggabungkan pemecahan masalah dan kolaborasi sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah, berbagi ide, dan saling belajar satu sama lain.
Sedangkan dalam metakognisi dan refleksi, SPPKB lebih memperhatikan metakognisi, yaitu pemahaman siswa tentang cara mereka belajar dan pemikiran mereka sendiri. Perlu diingat bahwa tidak semua pembelajaran konvensional sepenuhnya terpisah dari strategi pembelajaran peningkatan.
Tahapan-tahapan SPPKB
1. Tahap orientasi
2. Tahap pelacakan
3. Tahap konfrontasi
4. Tahap inkuiri
5. Tahap akomodasi
6. Tahap transfer
Penulis, Masdar, Nadila