Bitung, Edarinfo.com – Seorang remaja berinisial AA (16) diduga menjadi korban kekerasan saat mengikuti orientasi penerimaan anggota baru komunitas pecinta alam di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). AA mengaku ditampar oleh lebih dari 10 orang seniornya secara bergiliran pada puncak kegiatan.
“Menurut korban, dilakukan lebih dari 10 orang yang memukul secara bergantian. Hanya yang terekam dua orang, karena mata ditutup jadi mereka tidak berani buka,” kata kuasa hukum keluarga korban, Bili Ladi, Kamis (2/10/2025).
Peristiwa tersebut terjadi saat Himpunan Penjelajah Alam Terbuka Spizaetus (Himpasus) Bitung melaksanakan kegiatan orientasi di Gunung Dua Sudara pada 26-28 September 2025. AA yang masih duduk di bangku SMA mendapat izin orang tuanya untuk mengikuti kegiatan karena diyakini bersifat edukatif dan bermanfaat.
“Anak ini sejak SMP sudah hobi mendaki, dan ibunya sangat mendukung karena ingin mempersiapkan anaknya masuk TNI setelah lulus SMA,” jelas Bili.
Menurut Bili, pada dua hari pertama kegiatan, para peserta dibekali materi tentang organisasi. Namun pada hari terakhir, Minggu (28/9), saat prosesi pengukuhan anggota baru melalui pemasangan slayer, justru terjadi dugaan penganiayaan. Enam calon anggota, termasuk AA, disebut mengalami kekerasan berupa tamparan dan tendangan.
“Korban bisa mendeteksi ada sekitar 10 orang karena setiap senior dipanggil dengan nama rimba, seperti ‘elang’, sebelum melakukan pemukulan,” ujarnya.
Setelah pulang ke rumah, AA berusaha menyembunyikan luka di wajahnya dan berdalih kepada ibunya bahwa dirinya digigit lebah. Namun pada hari berikutnya, rasa sakit di tubuh membuat sang ibu curiga hingga akhirnya AA mengakui mengalami kekerasan.
Keluarga sempat mencoba meminta klarifikasi panitia kegiatan, namun upaya pertemuan tidak ditanggapi serius. Akhirnya kasus ini dilaporkan ke polisi.
Kasi Humas Polres Minahasa, Iptu Abdul Natip Anggai, membenarkan adanya laporan terkait dugaan kekerasan tersebut. Ia menyebut saat ini kasus masih dalam tahap penyelidikan Satreskrim.
“Kasusnya sedang ditangani Satreskrim dan sedang dalam pendalaman untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Abdul.
Ia menambahkan, korban mengalami lebam pada wajah akibat ditampar berulang kali oleh seniornya. (*)
Artikel ini sudah terbit sebelumnya di detiksulsel dengan judul “Anggota Baru Pencinta Alam di Bitung Diduga Ditampar 10 Senior Bergiliran”