Ambon, Maluku,Edarinfo.com – Di tengah riak-riak yang berpotensi memecah belah, harapan akan perdamaian di Maluku kembali membara. Saadiah Uluputty, figur sentral masyarakat Maluku sekaligus anggota Komisi V, tampil sebagai oase di padang pasir, menyerukan persatuan dan ketenangan bagi seluruh basudara di Bumi Raja-Raja.

“Hari ini, hati kita semua kembali diuji, yang seharusnya tidak lagi hadir di tanah Maluku tercinta,” ujar Saadiah dengan nada prihatin. Ia mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk tidak mudah terprovokasi dan menghindari segala bentuk tindakan yang dapat memperkeruh suasana.

Saadiah mengingatkan bahwa Maluku telah melewati masa-masa sulit di masa lalu, dan perdamaian yang telah diraih saat ini adalah sesuatu yang sangat berharga. “Jangan biarkan bara kecil menjadi api besar. Maluku sudah pernah melewati masa-masa sulit, dan kita semua tahu betapa mahalnya harga sebuah perdamaian,” tegasnya.

Dalam pesannya, Saadiah mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mewujudkan Maluku yang damai, rukun, dan penuh persaudaraan. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai kunci untuk mengatasi segala permasalahan yang ada.

“Ale rasa, beta rasa. Mari bagandeng tangan. Basudara Maluku, mari wujudkan perdamaian dan keamanan di Bumi Raja-Raja,” serunya dengan penuh harap.

Saadiah juga menyampaikan doa dan harapan agar Allah SWT senantiasa menjaga seluruh masyarakat Maluku, menguatkan keluarga korban, dan menjauhkan Maluku dari segala bentuk fitnah dan perpecahan.

Pernyataan Saadiah Uluputty ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat Maluku. Banyak yang mendukung seruan perdamaian dan berharap agar situasi di Maluku segera kembali kondusif.

Sebagai penutup, mari kita jadikan seruan damai dari Saadiah Uluputty sebagai kompas penuntun.

Semoga Maluku, dengan semangat “Ale rasa, beta rasa,” mampu melewati badai ini dan kembali bersinar sebagai contoh harmoni dan persaudaraan bagi seluruh Indonesia.(*)