Makassar, Edarinfo.cpm– Streetwear telah menjadi fenomena global dalam industri fesyen. Gaya berpakaian yang awalnya lahir dari jalanan kini menjelma sebagai simbol kebebasan berekspresi dan identitas anak muda di berbagai belahan dunia.
Gaya streetwear yang identik dengan kaus grafis, hoodie longgar, sneakers eksklusif, dan aksesori kasual, bukan sekadar tren musiman. Ia telah menjelma menjadi sebuah subkultur yang berakar kuat pada musik, olahraga ekstrem, serta gerakan komunitas.
Menurut laman Business of Fashion, streetwear adalah “produk budaya yang muncul dari komunitas, bukan dari landasan pacu mode.” Gaya ini mendapatkan popularitas luas sejak tahun 1980-an dan terus berkembang hingga kini.
Berawal dari Skater hingga Hip-Hop
Sejarah streetwear dimulai di California, Amerika Serikat, ketika merek Stüssy memproduksi kaus bergrafis yang mencerminkan budaya surfing dan skateboarding. Shawn Stussy, sang pendiri, mencetak tanda tangan khasnya di kaus yang kemudian dijual di jalanan. Tanpa diduga, produk itu menjadi populer di kalangan muda dan melahirkan tren baru di luar arus utama mode.
Tak hanya dari dunia skating, streetwear juga tumbuh pesat berkat pengaruh hip-hop. Di New York, para rapper mulai mengenakan pakaian longgar dan sepatu sneakers yang menjadi bagian dari identitas mereka. Complex, salah satu media lifestyle ternama, menyebut bahwa “hip-hop mendorong streetwear menjadi lebih dari sekadar gaya berpakaian; ia menjadi simbol status sosial dan ekspresi budaya.”
Streetwear Menembus Dunia High Fashion
Seiring berjalannya waktu, streetwear tidak lagi dianggap gaya “jalanan.” Kolaborasi antara merek streetwear dan label fesyen mewah menjadi bukti bahwa gaya ini memiliki pengaruh besar. Kolaborasi fenomenal antara Supreme dan Louis Vuitton pada 2017 menjadi salah satu momen penting dalam sejarah streetwear modern.
Karakteristik Streetwear yang Membentuk Identitas
Streetwear memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Di antaranya adalah:
• Desain Grafis: Kaus atau hoodie dengan gambar provokatif, ilustrasi pop culture, atau pesan sosial.
• Potongan Oversized: Memberi kesan santai dan bebas.
• Mix-and-Match Bebas: Menggabungkan berbagai elemen tanpa aturan baku.
• Sneakers Eksklusif: Seperti Air Jordan, Nike Dunks, atau Yeezy, sering menjadi item wajib para penggemar streetwear.
• Aksesori Komplementer: Mulai dari topi snapback, tas selempang, hingga beanie dan gelang karet.
Streetwear juga dekat dengan konsep “limited edition” atau produksi terbatas. Hal ini menciptakan sensasi eksklusivitas, di mana para pemakainya merasa menjadi bagian dari kelompok atau komunitas tertentu.
Owns Clothing: Menjadi Bagian dari Semangat Jalanan
Di tengah perkembangan streetwear di Indonesia, berbagai brand lokal mulai bermunculan dengan identitasnya masing-masing. Salah satunya adalah Owns Clothing, merek asal Makassar yang merespons semangat kebebasan berekspresi dengan koleksi desain yang bold dan autentik.
“Streetwear bagi kami adalah cerita. Setiap desain yang kami buat terinspirasi dari kegelisahan, mimpi, dan realitas anak muda,” ujar Abdurrahman Iskandar, Owner Owns Clothing.
Owns Clothing menggabungkan desain grafis dengan storytelling yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak muda. Mulai dari kaus dengan pesan sosial hingga hoodie oversized yang nyaman, brand ini menghadirkan fashion yang bukan hanya looks good, tapi juga feels real.
Streetwear telah membuktikan dirinya sebagai lebih dari sekadar tren. Ia adalah bahasa, sikap, dan identitas. Di dunia yang semakin cepat berubah, gaya ini tetap relevan karena memberi ruang untuk menjadi diri sendiri.
Bagi kamu yang ingin memulai perjalanan dalam dunia streetwear, jangan ragu untuk mengeksplorasi gaya, berani tampil beda, dan menemukan inspirasi di setiap potong pakaian yang kamu kenakan. Owns Clothing hadir untuk menemani perjalanan itu, karena jalanan adalah runway kita yang sebenarnya.
Klik disini untuk mengunjungi koleksi lengkap Owns Clothing
dan temukan gaya yang paling mewakili kamu.