Makassar, Edarinfo.com– Sebagai bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VI JSIT Indonesia yang digelar pada 24–27 Juli 2025 di Makassar, sebanyak 110 peserta dari puluhan Sekolah Islam Terpadu di berbagai provinsi melaksanakan kegiatan studi tiru ke Al-Biruni Mandiri School, sebuah sekolah unggulan di Kota Makassar.
Kunjungan studi tiru ini berlangsung dalam dua gelombang, yakni pada 24 dan 28 Juli 2025. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari berbagai daerah, di antaranya Sulawesi Tengah, Gorontalo, Papua, Lampung, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Yogyakarta, hingga Nusa Tenggara Barat. Mereka terdiri atas kepala sekolah, manajer pendidikan, hingga pengelola yayasan yang ingin mendalami praktik terbaik dari sekolah yang dikenal dengan pendekatan kurikulum integratif tersebut.
Selama kunjungan, peserta diajak menyaksikan langsung proses pembelajaran di kelas, serta menyimak penampilan siswa dalam berbagai bidang unggulan, seperti ALOHA Mental Arithmetic, tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, penerjemahan Al-Qur’an, serta penguasaan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan diskusi interaktif terkait tata kelola pendidikan dan strategi pengembangan sekolah unggul.
Founder & CEO Al-Biruni Mandiri, Muhammad Arafah Kube, menyatakan bahwa kolaborasi seperti ini penting untuk memperkuat jaringan antar lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
“Kami menyambut baik semangat kolaborasi dan silaturahmi antar sekolah. Kunjungan ini membuktikan bahwa ekosistem pendidikan kita terus bergerak menuju keunggulan, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional,” ujarnya.
Para peserta menyampaikan apresiasi terhadap berbagai capaian Al-Biruni Mandiri, mulai dari manajemen sekolah, mutu pembelajaran, hingga kompetensi siswa.
“Ini bukan sekadar studi tiru, tapi inspirasi besar bagi kami untuk membangun sekolah yang mencetak generasi Qur’ani yang unggul dan berdaya saing global,” ungkap salah satu peserta dari Papua.
Sebagai sekolah Islam integratif, Al-Biruni Mandiri membina pendidikan dari jenjang preschool hingga SMA. Kurikulumnya menggabungkan program tahfidz Al-Qur’an, ALOHA Mental Arithmetic, kurikulum Cambridge, serta pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan sejak dini. Dengan pendekatan ini, Al-Biruni Mandiri menjadi salah satu pionir pendidikan Islam yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Kegiatan studi tiru ini diharapkan menjadi pemantik sinergi berkelanjutan antar sekolah anggota JSIT dalam memperkuat mutu dan relevansi pendidikan Islam di Indonesia.(*)