Jakarta, Edarinfo.com – Menjaga kesehatan menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia. Saat memasuki usia 40 tahun ke atas, tubuh mulai mengalami berbagai perubahan, mulai dari penurunan kepadatan tulang hingga melambatnya metabolisme. Untuk mengimbanginya, selain menerapkan gaya hidup sehat, konsumsi suplemen bisa menjadi pilihan bijak.
Berikut tujuh jenis suplemen yang disarankan untuk dikonsumsi setelah usia 40 tahun:
- Kalsium
Kalsium berperan vital dalam menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, mineral ini juga dibutuhkan untuk fungsi pembuluh darah, kontraksi otot, serta aktivitas sistem saraf. Studi menunjukkan bahwa mulai usia 40 tahun, tubuh lebih banyak kehilangan kalsium daripada menyerapnya. Inilah sebabnya mengapa wanita pascamenopause dan pria lanjut usia rentan terhadap osteoporosis.
Kebutuhan kalsium meningkat sebesar 20 persen pada wanita di atas 50 tahun dan pria di atas 70 tahun. Sumber alami kalsium bisa didapat dari susu, keju, salmon, kacang-kacangan, serta sayuran hijau. Namun, suplemen bisa menjadi pilihan tambahan jika asupan dari makanan belum mencukupi.
- Vitamin D3
Vitamin D3 membantu penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Selain itu, vitamin ini juga mendukung fungsi sistem imun, otot, dan saraf. Produksi vitamin D dalam tubuh yang bersumber dari paparan sinar matahari menurun seiring bertambahnya usia.
Ahli gizi Kristin Kirkpatrick dari Cleveland Clinic merekomendasikan asupan vitamin D3 tambahan untuk mereka yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas, terutama jika aktivitas di luar ruangan terbatas.
- Vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi sistem saraf. Meski umumnya kebutuhan vitamin ini terpenuhi dari makanan sehari-hari, seperti daging, ikan, susu, dan telur, kemampuan tubuh dalam menyerap B12 menurun saat memasuki usia 50 tahun.
Karena itu, mengonsumsi suplemen vitamin B12 sejak usia 40-an bisa menjadi langkah preventif untuk mencegah kekurangan yang kerap tak disadari.
- Probiotik
Kesehatan usus memengaruhi banyak aspek vital tubuh, termasuk sistem kekebalan dan metabolisme. Di usia 40-an, probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan mikroba di saluran pencernaan serta mendukung upaya menjaga berat badan dan massa otot, khususnya bagi wanita.
Probiotik bisa diperoleh dari makanan fermentasi seperti yoghurt, namun jumlah strain-nya cenderung lebih rendah dibandingkan suplemen.
- Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 dikenal ampuh mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan jantung. Nutrisi ini banyak ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon dan sarden. Namun, jika konsumsi ikan jarang dilakukan, suplemen omega-3 bisa menjadi alternatif, dengan dosis tinggi dalam satu kapsul.
- Kolagen
Kolagen adalah protein penting dalam jaringan ikat tubuh. Produksinya mulai menurun setelah usia 30 tahun, dan semakin cepat berkurang setelah 40 tahun. Penurunan kolagen menyebabkan kulit menjadi kering dan kurang elastis, serta berdampak pada kesehatan sendi.
Suplemen kolagen kini banyak tersedia dalam bentuk serbuk, kapsul, maupun minuman, yang dapat membantu memperlambat tanda-tanda penuaan.
- Koenzim Q10 (CoQ10)
CoQ10 berperan dalam produksi energi sel dan memiliki sifat antioksidan. Seiring bertambahnya usia, kadar CoQ10 dalam tubuh menurun, yang berisiko memengaruhi kesehatan jantung dan otak.
Beberapa studi menunjukkan bahwa suplementasi CoQ10 dapat membantu meningkatkan energi dan memperlambat proses penuaan sel.
Menjaga kesehatan setelah usia 40 tahun tidak cukup hanya dengan olahraga dan pola makan sehat. Tubuh memerlukan dukungan nutrisi tambahan agar tetap berfungsi optimal. Meski suplemen dapat membantu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsinya secara rutin. (*)