Maros, Edarinfo.com – Aliansi Peduli Hewan Indonesia (APHI) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia. Pada Ahad (16/2/2025), Ketua Umum APHI, Ninoe Mone, bersama jajaran pengurus, didampingi Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulselbar, drh. H. Aminuddin Zainuddin, M.M., serta perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan, drh. Iin, mengunjungi shelter baru Yayasan Sahabat Satwa Makassar (YSSM) di Patene, Maros.

Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus menilai kelayakan shelter dalam menerapkan prinsip kesejahteraan hewan. Evaluasi ini menjadi bagian dari sertifikasi berkelanjutan yang dilakukan APHI untuk memastikan shelter binaan tetap memenuhi standar kesehatan dan kesejahteraan hewan, khususnya di Sulawesi Selatan.

Shelter Ramah Hewan dengan Konsep Holistik

YSSM dikenal aktif dalam menyelamatkan hewan-hewan terlantar. Shelter barunya di Patene menjadi rumah bagi berbagai hewan rescue, seperti anjing dan kucing, yang ditemukan dalam kondisi terlantar atau dititipkan pemiliknya untuk mendapatkan perawatan lebih baik.

Uniknya, hewan-hewan di shelter ini diberikan nama layaknya manusia sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka sebagai makhluk hidup. Shelter ini juga dilengkapi dengan fasilitas taman bermain agar hewan-hewan merasa aman dan nyaman, menciptakan lingkungan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga kesejahteraan psikologis mereka. Ruang gerak yang cukup, perawatan medis yang memadai, serta interaksi sosial dengan sesama hewan dan manusia menjadi bagian dari konsep kesejahteraan yang diterapkan di sini.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Meo Indonesia dan Royal Pet Care Market, yang menunjukkan pentingnya kolaborasi antara komunitas, organisasi pecinta hewan, dan pihak swasta dalam meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia.

Ketua PDHI Sulawesi Selatan, drh. H. Aminuddin Zainuddin, M.M., menegaskan pentingnya mempertahankan kelayakan shelter agar sesuai dengan standar kesejahteraan hewan. Ia juga mengingatkan pentingnya pencatatan rekam medis bagi hewan di shelter.

“Semoga shelter dapat mempertahankan dan meningkatkan standar kesejahteraan hewan. Salah satu aspek penting adalah pencatatan rekam medis hewan, seperti anjing dan kucing, agar perawatan yang diberikan lebih terstruktur,” ujar drh. Aminuddin.

Harapan Akan Dukungan Pemerintah

Salah satu tantangan utama shelter penyelamatan hewan adalah akses terhadap vaksin dan layanan kesehatan yang memadai. Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan diharapkan memberikan dukungan berupa program vaksinasi rabies gratis serta memastikan ketersediaan stok vaksin yang cukup.
Ketua APHI, Ninoe Mone, bersama Pengelola YSSM, Resti, menyampaikan harapan agar program rescue berkelanjutan yang dijalankan yayasan mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

“Kami berharap pemerintah, terutama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, bisa mendukung upaya rescue berkelanjutan yang dilakukan YSSM dan APHI. Salah satu bentuk dukungan yang kami harapkan adalah program vaksin rabies gratis, yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kesehatan hewan yang diselamatkan,” ujar Ninoe Mone.

Membangun Masa Depan Lebih Baik untuk Hewan

Kunjungan ini bukan sekadar evaluasi kelayakan shelter, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan hewan di Sulawesi Selatan. Dengan adanya standar yang jelas, shelter dapat terus berkembang dan memberikan perlindungan terbaik bagi hewan yang membutuhkan.

Melalui langkah konkret seperti sertifikasi berkelanjutan, program vaksinasi, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesejahteraan hewan, diharapkan lebih banyak hewan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dukungan dari berbagai pihak, pemerintah, komunitas, dan sektor swasta menjadi kunci mewujudkan visi besar ini.

Shelter bukan hanya sekadar tempat penampungan, tetapi juga rumah bagi makhluk hidup yang berhak mendapatkan kasih sayang dan perlakuan layak. Dengan upaya berkelanjutan, masa depan lebih baik bagi hewan-hewan di Sulawesi Selatan bukan sekadar impian, melainkan sesuatu yang dapat diwujudkan bersama.(*)