Malang, Edarinfo.com— MA Sains Al-Quran Nurul Huda Pajaran menggelar seminar kesehatan mental bertajuk Self-Love di aula MA Sains Al-Quran Nurul Huda Pajaran, Jalan Gajah Mada, Pajaran, Poncokusomo, Malang, Senin (17/12/2024). Seminar ini mengusung tema “I Am Special.”
Ketua Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia (YMSI), Sofia Ambarini, yang menjadi salah satu narasumber dalam seminar tersebut menjelaskan bahwa banyak santri di pondok pesantren yang rentan mengalami masalah kesehatan mental, seperti kehilangan jati diri.
“Dari data yang kami terima, banyak santri yang berpotensi mengalami gangguan mental. Salah satu penyebab utamanya adalah lemahnya pemahaman tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Karena itu, kami fokus menggalakkan edukasi semacam ini di pesantren,” ujar Sofia dalam sesi pemaparan meterinya.
Sementara itu, Konselor Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia Dr. Dwi Umi Badriyah M.Pd., Kons turut memaparkan materi tentang pentingnya mencintai diri sendiri dan mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan mental.

“Self-love bukan berarti egois, tetapi lebih kepada menghargai diri sendiri dan memahami bahwa setiap individu memiliki nilai dan keistimewaan masing-masing. Dengan mencintai diri sendiri, kita bisa lebih kuat menghadapi tekanan hidup,” jelas perempuan yang akrab disapa Dr Roro dalam salah satu sesi seminar.
Dr Roro juga menambahkan bahwa penting bagi pesantren untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental santri. “Dukungan emosional dari pengasuh dan teman sebaya sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan mental berkembang lebih jauh,” tambahnya.
Seminar yang berlangsung selama dua jam itu diikuti oleh 150 peserta, mayoritas merupakan santri MA Sains Al-Quran Nurul Huda. Para peserta terlihat antusias, beberapa di antaranya aktif bertanya dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi selama di pesantren.
Di akhir acara, Sofia berharap dengan hadirnya acara seminar ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta dalam menjaga kondisi mental mereka sehari-hari.
“Semoga acara ini membuka jalan bagi kami untuk bekerja sama dengan pesantren-pesantren yang lain di Kabupaten Malang. Tujuannya, memberikan edukasi dini tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan menciptakan komunitas santri yang lebih sehat secara emosional,” tutup Sofia.(*)