Makassar, Edarinfo.com – Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (UINAM) kembali menggelar demonstrasi terkait polemik internal kampus. Beberapa tuntutan mereka meliputi isu kebebasan mimbar akademik dan sanksi drop out terhadap dua mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.
Aksi demonstrasi ini telah berlangsung selama beberapa hari, namun pihak pimpinan kampus, dalam hal ini Rektor UINAM, dianggap tidak merespons secara positif. Sebaliknya, terdapat ancaman sanksi skorsing dan drop out bagi mahasiswa yang terlibat.
Ironisnya, di tengah demonstrasi tersebut, Rektor UINAM justru memilih untuk menghadiri dan meresmikan sebuah rumah makan di Kabupaten Gowa. Hal ini diprotes oleh massa aksi yang menilai tindakan Rektor sebagai sikap “anti kritik” dan “apatis” dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
Pemandangan ini dianggap sebagai bukti konkret bahwa pimpinan UINAM lebih memilih mengesampingkan tuntutan demonstran dan lebih fokus pada kegiatan lain seperti meresmikan rumah makan. Sikap ini dinilai mencederai demokrasi dan mengabaikan upaya penyelesaian masalah internal kampus.(*)