Opini, Edarinfo.com– Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mencakup lima prinsip yang mendasar: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dari prinsip-prinsip ini lahir konsep Marhaenisme yang dipopulerkan oleh Bung Karno, yang menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
Marhaenisme mengambil akar dari Pancasila dalam konteks pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi rakyat Indonesia. Konsep ini menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan dan keadilan sosial, sejalan dengan prinsip ketiga dan kelima Pancasila. Ketika Bung Karno mengangkat gagasan Marhaenisme, tujuannya adalah untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera, di mana kekayaan alam dan sumber daya nasional dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama.
Pancasila memberikan landasan filosofis yang kuat bagi Marhaenisme. Kedua konsep ini sama-sama menekankan pentingnya persatuan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. Pancasila memberikan arah moral dan sosial, sementara Marhaenisme memberikan konsep ekonomi yang inklusif dan berpihak pada rakyat kecil.
Namun, dalam perjalanan sejarah, implementasi Marhaenisme seringkali terhalang oleh berbagai kendala politik dan ekonomi. Ketidakstabilan politik dan pengaruh kapitalisme global sering kali menghalangi upaya untuk mewujudkan visi Marhaenisme. Meskipun demikian, nilai-nilai Marhaenisme tetap relevan dalam konteks pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.
Penting untuk terus menghidupkan semangat Marhaenisme sebagai bagian integral dari implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial rakyat, Indonesia dapat mencapai tujuan kesejahteraan bersama yang menjadi visi pendiri negara.
Dalam menghadapi tantangan modern seperti globalisasi dan ketimpangan ekonomi, Marhaenisme tetap menjadi panduan yang relevan bagi pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai Marhaenisme, Indonesia dapat memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang adil untuk berkembang dan berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Sebagai negara dengan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mewujudkan visi Marhaenisme dan Pancasila. Dengan kerja keras, kesadaran kolektif, dan kepemimpinan yang bijaksana, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan beradab.
Penulis, M. Syamsunil