Edarinfo.com– Dalam Islam, guru memiliki kedudukan yang cukup tinggi. Bahkan, posisi guru tepat di bawah para nabi dan rasul.

Dijelaskan dalam buku Filsafat Pendidikan Islam susunan Sudarto, pendidik memiliki beberapa sebutan, seperti mu’allim, mudarris, ustadz, mursyid, murabbi, serta mu’addib. Semuanya memiliki kesamaan yaitu memberikan pengetahuan, keterampilan dan ilmu pada orang lain.

Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 28,

اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ

Arab latin: innamā yakhsyallāha min ‘ibādihil-‘ulamā`, innallāha ‘azīzun gafụr

Artinya: “Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama (orang berilmu). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Muhammad Nafi mengemukakan pada buku Pendidik dalam Konsepsi Imam Al-Ghazali, bahwa guru merupakan spiritual father bagi seorang murid yang memberinya santapan jiwa serta rohani melalui ilmu dan pendidikan akhlak.

Orang-orang yang berilmu pengetahuan dianggap begitu mulia dan dihargai kedudukannya. Seorang guru juga memiliki derajat yang tinggi, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat nantinya.

Berkaitan dengan itu ada sejumlah adab terhadap guru yang perlu diperhatikan oleh para murid. Hal ini disebutkan oleh Imam Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali

10 Adab Terhadap Guru Menurut Imam Al-Ghazali

آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.

Artinya: “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.”

Menukil dari buku Poltekpel Surabaya Mengajar susunan H Saiful Irfan, jika dirinci maka 10 adab terhadap guru menurut Imam Al-Ghazali adalah sebagai berikut,

1. Memberi salam terlebih dahulu, hal ini sesuai dengan sebuah hadits dari Nabi SAW yang menyebut bahwa pemberian salam dilakukan oleh mereka yang lebih kecil kepada yang besar

2. Tidak banyak berbicara di depan guru.# Banyak berbicara ini erat kaitannya seperti merasa lebih tahu daripada orang-orang sekitarnya. Jika dilakukan terhadap guru maka dapat menimbulkan kesan murid lebih tahu ketimbang guru

3. Berdiri ketika guru berdiri. Adab yang satu ini dinilai penting jika guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu sekaligus sopan santun yang harus dipahami

4. Tidak mengatakan kepada guru seperti, “Pendapat A berbeda dengan pendapat Anda,” ketika guru memberi penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan oleh orang lain. Alih-alih langsung menyangkal penjelasan guru, sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapatnya.

5. Tidak bertanya-tanya kepada teman duduk sang guru ketika menghadiri majelis. Pada majelis ta’lim atau kegiatan belajar mengajar di kelas, sebaiknya murid bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum jelas.

6. Tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru. Maksudnya, guru tidak sama dengan teman, murid harus memposisikan guru lebih tinggi dari temannya sendiri.

7. Tidak menunjukkan secara terang-terangan karena berbeda pendapat dengan guru. Jika memang ada pendapat yang berbeda, sebaiknya diungkapkan secara terbuka agar diketahui orang banyak.

8. Tidak menarik pakaian guru saat berdiri. Namun, apabila guru hendak berdiri dari posisi duduk dan mungkin membutuhkan bantuan karena kondisinya yang lemah, sebaiknya dibantu dengan cara menawarkan pundak sebagai tumpuan atau sesuai arahan sang guru.

9. Tidak menanyakan satu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah. Jika ada suatu hal yang ingin ditanyakan, alangkah baiknya ditanyakan saat di rumah.

10. Tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika sedang lelah. Dalam kondisi lelah, murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pelik.

Itulah 10 adab murid terhadap guru yang coba kami rangkum, semoga kita senantiasa menjadi murid yang tetap beradab kepada para guru-guru kita.(*)