Kolaka Utara, Edarinfo.com–Pendampingan Desa Devisa Klaster Kakao di Kabupaten Kolaka Utara Prov. Sulawesi Tenggara, menggelar acara pembukaan yang penuh antusiasme di Gedung Aula Cacao Center pada Rabu, 09 Agustus 2023. Asisten I Setda Kolaka Utara, Mukhlis Bachtiar, S.Pi, M.P., mewakili Pj. Bupati Kolaka Utara, secara resmi membuka program ini. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan ekspor dan pendapatan devisa secara berkelanjutan, sambil berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, pengrajin, koperasi, dan UMKM di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Asisten I Setda Kolaka Utara menekankan pentingnya program ini dalam membangun sinergi yang kuat antara sektor pertanian, industri, dan ekonomi di Kabupaten Kolaka Utara. Kehadiran peserta serta komitmen dari petani dan pelaku usaha lokal dalam klaster kakao diharapkan akan memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Kegiatan Pendampingan Desa Devisa Klaster Kakao merupakan bagian integral dari inisiatif Desa Devisa yang digagas oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Program ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas di suatu wilayah tertentu. Dimulai sejak tahun 2019, program ini memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas kepada pelaku usaha, dengan fokus khusus pada pengembangan potensi ekspor. Melalui pelatihan, pendampingan, serta konsultasi jasa, program ini memberikan dukungan nyata kepada para petani dalam merambah pasar ekspor dengan produk berkualitas tinggi dan daya saing yang kuat.
Sejak 2019, Indonesia Eximbank telah berhasil menerapkan program Kluster Desa Devisa Kakao di berbagai daerah, termasuk Bali. Desa Devisa pertama, Jembrana, berhasil sukses mengekspor biji kakao yang telah difermentasi ke negara-negara seperti Jepang dan Belgia, bahkan di tengah masa pandemi. Keberhasilan ini membuktikan bahwa program serupa juga berdampak positif pada sektor kerajinan, seperti yang terjadi di Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta, yang berhasil melakukan ekspor produk unik dan ramah lingkungan ke negara-negara Eropa. Harapan yg sama untuk Kabupaten Kolaka Utara semoga program ini dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat terutama petani kakao.(**/ARkolut).