Makassar,Edarinfo.com–Hari Laut Sedunia yang jatuh pada 8 Juni 2023 selalu ada tajuk tawaran solusi atas permasalahan laut yang terjadi di seluruh Bangsa dan Negara. Laut sebagai sumber kehidupan manusia lewat makanan yang hadir di lautan dan bahkan menjadi tempat objek wisata, karena keindahan lautan itu sendiri.
Penetapan hari laut sedunia ini sudah di usulkan sejak 1992 di Rio de Janeiro, delegasi Kanada atas Persikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan hingga Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di tetapkan sebagai Hari Laut Sedunia atau World Ocean Day pada tahun 2008 lewat penggalangan petisi yang di pandu Organisasi World Ocean Network dan The Ocean Project.
Atas dasar Hari Laut Sedunia ini, tak ketinggalan juga untuk Indonesia memerharikan lautnya. Sebagaimana Mantan Mentri Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri saat mengisi narasumber pada General Lecturer “Blue Economy sebagai Future Player Ekonomi Iindonesia” di Ruang Diskusi Senat FPIK, IPB University, Rabu (15/2/2023), kutip sumber : monitor.co.id.
Mengutip dari Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS menyatakan Indonesia memiliki potensi (modal dasar) pembangunan yang sangat besar dan lengkap untuk menjadi negara-bangsa yang maju, adil-makmur, dan berdaulat. Potensi tersebut tidak lain adalah sektor Kelautan dan Perikanan (Blue Economy).
Mengutip World Bank, Blue Economy sendiri adalah penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan umat manusia, dan secara simultan menjaga kesehatan serta keberlanjutan ekosistem laut.
“Blue Economy adalah penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan umat manusia, dan secara simultan menjaga kesehatan serta keberlanjutan ekosistem laut,’’ ujar Rokhmin Dahuri.
Prof. Rokhmin Dahuri menyebut, ada 11 sektor ekonomi kelautan yang bisa dikembangkan yakni: (1) perikanan tangkap, (2) perikanan budidaya, (3) industri pengolahan hasil perikanan, (4) industri bioteknologi kelautan, (5) ESDM, (6) pariwisata bahari, (7) perhubungan laut, (8) industri dan jasa maritim, (9) kehutanan pesisir (coastal forestry), (10) sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, dan (11) SDA kelautan non-konvensional.
Hanya saja atas kondisi permasalahan yang belum teratasi di Laut Indonesia, yakni Ilegal Fishing, Sampah di Laut Indonesia, dan Penagkapan ikan dengan merusak.
Atas dasar itu, Muhammad Arafah Kube selaku Bacaleg DPRD Kota Makassar Dapil 4 (Panakukang-Manggala) 2024 di moment Hari Laut Sedunia, mengajak untuk tidak melakukan penangkapan ikan secara ilegal, menjaga laut dari pencemaran sampah dan penangkapan ikan dengan cara yang benar dengan memberikan fasilitas yang memadai pada nelayan kita, Makassar, Kamis (8/6/2023).
“Ketika bisa mencegah tiga permasalahan yang sering terjadi di Lautan Indonesia, maka 11 sektor ekonomi kelautan yang di canangkan untuk Blue Economy oleh Prof. Rokhimin Dahuri akan benar-benar terwujud di sektor ekonomi kelautan untuk daya tarik investor jika tiga permasalahan telah diatasi,” tutup Arafah Kube.