Makassar, Edarinfo.com – Wakil Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Arief Rosyid, meluncurkan buku berjudul YGGA (Yang Golkar Golkar Aja) di Red Corner, Kamis malam (18/12/2025). Buku tersebut memuat refleksi Arief mengenai arah dan gaya kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

Peluncuran buku berlangsung dalam suasana diskusi yang hangat dan terbuka. Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Guru Besar Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Prof. Armin Arsyad, yang bertindak sebagai pembedah buku, bersama senior Partai Golkar Sulawesi Selatan, Armin Toputiri. Hadir pula pengurus AMPI Sulawesi Selatan, AMPI Kota Makassar, serta tamu undangan dari berbagai kalangan.

Dalam buku YGGA, Arief Rosyid mengulas kepemimpinan Bahlil Lahadalia sebagai upaya menegaskan kembali jati diri Partai Golkar di tengah dinamika politik nasional. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Bahlil, Golkar menaruh perhatian besar pada penguatan struktur partai hingga ke tingkat akar rumput dengan pendekatan berbasis data, agar kerja politik lebih terukur dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Buku ini saya tulis sebagai pengingat bahwa Golkar adalah partai besar dengan identitas yang jelas. Kepemimpinan Pak Bahlil menunjukkan upaya serius untuk mengembalikan kekuatan partai dari bawah, dengan cara yang lebih sistematis,” ujar Arief Rosyid.

Selain penguatan struktur partai, buku tersebut juga menyoroti peran strategis Bahlil Lahadalia dalam membawa aspirasi Indonesia Timur ke panggung politik nasional. Menurut Arief, posisi Bahlil sebagai tokoh nasional memberi ruang lebih besar bagi daerah, khususnya kawasan timur Indonesia, untuk terlibat aktif dalam agenda strategis di tingkat pusat.

“Indonesia Timur tidak lagi hanya menjadi penonton. Di bawah kepemimpinan Pak Bahlil, aspirasi daerah justru menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional,” kata Arief.

Aspek regenerasi menjadi salah satu fokus dalam narasi buku YGGA. Arief mencatat kepemimpinan Bahlil yang membuka ruang luas bagi aktivis dan pemuda, terutama di Sulawesi Selatan dan wilayah Indonesia Timur, melalui program mentoring politik serta pemberian amanah strategis di berbagai tingkatan struktur partai.

“Golkar harus menjadi rumah besar bagi anak muda. Bukan sekadar hadir secara simbolik, tetapi benar-benar diberi ruang belajar dan tanggung jawab,” tegasnya.

Melalui buku YGGA, Arief Rosyid tidak hanya merekam perjalanan kepemimpinan Bahlil Lahadalia, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pentingnya konsistensi, identitas, dan keberlanjutan politik Partai Golkar. Buku ini dirangkum dalam satu pesan utama yang menjadi benang merah keseluruhan narasi: Yang Golkar, Golkar Aja. (*)