Barru, Edarinfo.com – Desa Nepo kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas warganya melalui Pelatihan Pembuatan Konten atau Konten Kreator yang digelar di Baruga Sayang, Jumat (21/11/2025).

Pelatihan ini diprakarsai oleh Humas Desa Nepo dan diikuti para warga yang aktif sebagai konten kreator lokal dari berbagai dusun. Mereka selama ini berkarya di berbagai platform digital seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

Kegiatan resmi dibuka pada pukul 14.25 Wita oleh Kepala Desa Nepo, Muhammad Toaha. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peningkatan kemampuan teknis bagi para kreator agar konten yang dihasilkan bukan hanya menarik, tetapi juga mampu mencerminkan potensi Desa Nepo secara lebih profesional.

“Pelatihan ini untuk memaksimalkan hasil video dari warga, khususnya para Konten Kreator Lokal. Kita ingin semua potensi desa bisa terlihat dan tersampaikan dengan baik melalui media sosial,” ujar Kades Toaha.

“Kami berharap peserta dapat memahami teknik pengambilan gambar dan pembuatan video yang baik,” tambahnya.

Sesi pelatihan dipandu oleh Andi Makkawaru, seorang videografer sekaligus pilot drone. Dalam pemaparannya, Andi menjelaskan dasar-dasar pengambilan gambar, penyusunan konsep, hingga proses pembuatan konten yang efektif. Menurutnya, pembuatan konten tidak bisa hanya bergantung pada kebiasaan merekam lalu mengunggah. Diperlukan pemahaman tentang konsep, pesan yang ingin disampaikan, serta teknik visual yang tepat.

“Cara ambil video itu ada ilmunya. Konten bisa menarik bukan hanya dari gambarnya, tapi juga dari isi pesannya,” jelas Andi.

Ia kemudian menyampaikan sejumlah prinsip penting dalam menghasilkan konten berkualitas, antara lain:

• Judul video harus menarik namun tetap relevan dengan isi.

• Kesan awal harus menunjukkan bahwa konten bermutu.

• Konten sebaiknya memberi manfaat: informasi, tutorial, atau pesan positif.

• Teknik pengambilan gambar wajib diperhatikan: stabil, posisi berdiri, dan orientasi yang tepat (landscape/portrait).

• Pencantuman lokasi pengambilan gambar penting untuk memperkenalkan desa.

• Kreator dianjurkan memiliki ciri khas, misalnya kuliner “lawa ala Nepo”.

• Pemilihan lagu latar harus sesuai konteks, bukan sekadar mengikuti tren.

• Kualitas audio harus jelas dan relevan.

• Konsistensi merupakan kunci berkembangnya sebuah konten.

Andi juga mengingatkan tren banyaknya unggahan aktivitas harian tanpa pesan yang kuat, yang justru dapat membuat konten kehilangan nilai di mata penonton.

Pelatihan ini mendapat respons positif dari peserta. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan agar kualitas konten dari Desa Nepo semakin meningkat, sekaligus memperluas jangkauan promosi potensi lokal. Pemerintah Desa Nepo menegaskan komitmennya untuk menghadirkan lebih banyak pelatihan bertema serupa. Langkah ini sekaligus menjadi upaya memperkuat kapasitas warga yang aktif sebagai konten kreator lokal dan membuka peluang promosi desa secara lebih profesional di ruang digital.