Sidrap, Edarinfo.com – Coffee shop kini tak lagi sekadar tempat menikmati secangkir kopi. Di berbagai kota, termasuk di kawasan urban Sulawesi Selatan, coffee shop menjelma menjadi ruang publik alternatif yang akrab dengan kehidupan anak muda. Dari pagi hingga malam hari, tempat ini nyaris tak pernah sepi oleh pelajar, mahasiswa, pekerja lepas, hingga komunitas kreatif.
Fenomena ini menunjukkan perubahan cara generasi muda memaknai ruang dan aktivitas sosial mereka.
Ruang Ketiga yang Relevan dengan Gaya Hidup Anak Muda
Dalam kajian urban, coffee shop sering disebut sebagai third place, ruang ketiga di luar rumah dan sekolah atau kantor. Bagi anak muda, ruang ini menjadi titik temu antara kebutuhan bersosialisasi dan tuntutan produktivitas. Suasananya santai, namun tetap memungkinkan aktivitas serius seperti diskusi, mengerjakan tugas, atau rapat kecil.
Berbeda dengan ruang formal, coffee shop memberi kebebasan: tidak ada jam masuk, tidak ada tekanan hierarki, dan tidak ada tuntutan performa berlebihan.
Estetika dan Pengalaman Menjadi Nilai Tambah
Anak muda hari ini tidak hanya mencari fungsi, tetapi juga pengalaman. Desain interior, pencahayaan, pemilihan musik, hingga penyajian menu menjadi faktor penting. Coffee shop yang mampu menghadirkan suasana nyaman dan estetik cenderung lebih diminati, terutama karena selaras dengan budaya visual dan media sosial.
Di titik inilah coffee shop bertransformasi menjadi ruang ekspresi, bukan hanya ruang konsumsi.
Menjawab Kebutuhan Kerja Fleksibel
Meningkatnya tren kerja fleksibel, remote working, dan aktivitas kreatif membuat coffee shop semakin relevan. Koneksi internet yang stabil, colokan listrik, dan suasana yang mendukung fokus menjadi kebutuhan dasar. Anak muda tidak lagi terikat pada ruang kerja konvensional, melainkan memilih tempat yang membuat mereka merasa lebih leluasa dan produktif.
54 Coffeehouse: Ruang Nongkrong yang Adaptif dan Nyaman
Salah satu coffee shop yang ada di Sidrap dan cukup merepresentasikan kebutuhan tersebut adalah 54 Coffeehouse. Tempat ini dikenal dengan suasana yang nyaman, tata ruang yang rapi, serta atmosfer yang mendukung berbagai aktivitas, mulai dari nongkrong santai hingga bekerja atau berdiskusi.
54 Coffeehouse tidak hanya menawarkan kopi sebagai produk, tetapi juga ruang yang ramah bagi anak muda. Kombinasi menu yang konsisten, pelayanan yang bersahabat, serta suasana yang tidak bising membuat tempat ini kerap dipilih sebagai lokasi berkumpul komunitas, meeting informal, hingga tempat “menyendiri” sejenak dari rutinitas.
Ruang Sosial yang Inklusif
Keunggulan lain coffee shop sebagai ruang favorit anak muda adalah sifatnya yang inklusif. Tidak ada batasan usia, latar belakang, atau kepentingan tertentu. Semua orang bisa datang dan menjadi bagian dari ruang yang sama. Percakapan ringan, diskusi ide, hingga kolaborasi sering kali lahir secara spontan di meja-meja coffee shop.
Lebih dari Sekadar Tren
Maraknya coffee shop bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan refleksi perubahan sosial. Anak muda membutuhkan ruang yang fleksibel, terbuka, dan nyaman. Coffee shop menjawab kebutuhan itu dengan cara sederhana namun efektif.
Selama mampu beradaptasi dengan kebutuhan pengunjung, seperti yang ditunjukkan oleh 54 Coffeehouse, coffee shop akan terus menjadi bagian penting dari denyut kehidupan anak muda hari ini. (*)