Sosok, Edarinfo.com – Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, nama Razka Nabillian Donald mencuri perhatian sebagai sosok muda yang memadukan kreativitas, dan gerakan sosial. Ia dikenal lewat dua proyek uniknya: Foodtruck Gratis dan Mobitron Jakarta, dua inisiatif yang bukan hanya bicara soal karya anak muda, tapi juga tentang dampak sosial dan keberanian untuk berkreativitas.
Kreativitas yang Lahir dari Krisis
Kisah lahirnya Foodtruck Gratis bermula dari masa pandemi COVID-19, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
“Waktu itu saya melihat banyak teman, pekerja harian, dan warga kecil yang tiba-tiba tidak punya penghasilan. Di tengah keterbatasan, saya berpikir: apa yang bisa saya lakukan dengan apa yang saya punya?” kenang Razka dalam sesi wawancara bersama awak media kami, Selas, (04/11/25).
Dari refleksi itu lahir ide sederhana tapi kuat, menjadikan Foodtruck Gratis sebagai gerakan untuk berbagi. Ia menggabungkan solidaritas sosial, kreativitas, dan semangat komunitas lewat konsep “makanan gratis untuk masyarakat terdampak,” dengan dukungan pelaku usaha kuliner, brand, dan relawan.
“Kami tidak hanya ingin memberi makanan, tapi juga semangat dan harapan,” ujarnya.
Gerakan ini kemudian berkembang menjadi wadah pemberdayaan anak muda. Mereka belajar tentang manajemen acara, pemasaran sosial, hingga produksi konten kreatif. “Yang paling berkesan adalah melihat senyum orang-orang yang kami bantu. Di situ saya merasa, inilah makna sebenarnya dari gerakan anak muda berbasis empati,” tambahnya.

Visi dan Nilai
Dalam membangun kedua brand tersebut, Razka berpegang pada nilai kolaborasi, kejujuran, dan keberlanjutan. “Saya percaya karya anak muda yang baik itu bukan yang cepat viral, tapi yang bisa bertahan karena memberi manfaat nyata,” tegasnya.
Visi jangka panjangnya jelas: menjadikan Foodtruck Gratis sebagai gerakan nasional yang menginspirasi kota lain. Baginya, sukses bukan soal angka. “Sukses adalah ketika karya kita bisa bermanfaat bagi banyak orang.”
Menutup perbincangan, Razka menyampaikan pesan sederhana namun bermakna: “Jangan pernah takut, jangan pernah ragu untuk mencoba. Selagi itu baik dan bisa berdampak luas, lakukan saja.”
Dan jika ia bisa berbicara pada dirinya di masa lalu? Ia tersenyum kecil, lalu berkata: “Jangan ragu, jangan takut gagal. Karena dari kegagalanlah kita menemukan versi terbaik dari diri kita.” (*)