Makassar, Edarinfo.com – Satu kata yang terdengar sepele, lupa, hampir saja menjadi penyebab hilangnya nyawa seorang balita di Makassar. Anak berusia 1,5 tahun berinisial ADL itu ditemukan terkunci selama tiga jam di dalam mobil, setelah orang tuanya tanpa sadar meninggalkannya begitu saja.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Nipa-nipa, Kecamatan Manggala, Makassar, Minggu (2/11/2025) siang. Saat teriknya matahari menyengat, tubuh mungil itu terjebak dalam ruang tertutup yang suhunya bisa meningkat drastis setiap menitnya.

Beruntung, warga yang curiga segera melapor ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar). Tim rescue tiba tepat waktu dan mengevakuasi korban hanya dalam 10 menit, setelah membuka paksa pintu mobil dengan alat khusus.

“Orang tuanya lupa kasih turun, lupa kalau ada anaknya di dalam,” ujar Muchlis, Dantim Rescue Damkar Makassar. Menurutnya, balita tersebut sudah tiga jam berada di dalam mobil sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.

Yang mengejutkan, balita itu keluar dengan kondisi baik, tanpa luka, tanpa tangis, bahkan sempat tertawa kecil di pelukan petugas. “Tidak ada trauma. Karena tadi waktu keluar langsung ketawa,” tutur Muchlis lega.

Namun di balik kisah penyelamatan yang berakhir bahagia ini, ada peringatan keras bagi kita semua, terutama para orang tua muda. Di tengah rutinitas yang padat dan pikiran yang penuh beban, lupa sering kali datang diam-diam, bahkan dalam hal-hal yang paling penting, seperti keberadaan anak sendiri.

Kasus serupa sebenarnya bukan hal baru. Di berbagai negara, banyak anak kehilangan nyawa akibat fenomena yang disebut ‘forgotten baby syndrome, ketika orang tua benar-benar tidak menyadari bahwa anak masih berada di kursi belakang mobil. Faktor pemicunya beragam: stres, kelelahan, rutinitas yang berubah, hingga distraksi dari gawai.

Peristiwa ADL di Makassar seharusnya menjadi cermin bagi masyarakat urban, bahwa di tengah kesibukan dan tekanan hidup, kesadaran untuk selalu “hadir” bersama anak adalah bentuk pengasuhan paling mendasar. Teknologi canggih, mobil modern, atau alat pengingat sekalipun tak akan menggantikan kewaspadaan dan kasih sayang yang penuh perhatian.

Untungnya, kali ini tak ada korban. Tapi kejadian ini mengingatkan kita bahwa cinta saja tidak cukup, orang tua juga harus sadar dan waspada. Sebab terkadang, tragedi berawal hanya dari satu kata sederhana: lupa.

Artikel ini telah terbit sebelumnya di detiksulsel dengan judul, “Balita di Antang Makassar 3 Jam Terkunci Dalam Mobil gegara Ortu Lupa”