Malang, Edarinfo.com – Indonesia Sehat Jiwa, program dari Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia (YMSI), resmi meluncurkan komunitas pelajar Peer Support Buddy di Kota Malang. Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tingginya angka bunuh diri di kalangan remaja, yang menjadikan Malang dikenal dengan sebutan “Kota Bunuh Diri.”
Peer Support Buddy merupakan komunitas berbasis dukungan sebaya yang bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan suportif. Bekerja sama dengan PMI serta sejumlah instansi, program ini menghimpun para pelajar pilihan dari berbagai sekolah di Malang untuk dilatih secara intensif oleh psikolog, psikiater, dan relawan profesional.
Sebanyak 170 pelajar telah dilantik sebagai Peer Support Buddy perdana. Mereka akan menjadi “teman sebaya” yang mampu mendeteksi tanda awal perundungan maupun depresi, serta memberikan pertolongan pertama secara emosional kepada rekan-rekannya.

“Angka bunuh diri di kalangan pelajar di Malang adalah alarm bagi kita semua. Melalui Peer Support Buddy, kami ingin memberdayakan para pelajar sendiri untuk menjadi garda terdepan dalam membantu teman-teman mereka yang mungkin sedang berjuang,” ujar Sofia Ambarini, Ketua Indonesia Sehat Jiwa.
“Kami percaya bahwa teman sebaya adalah pihak yang paling dekat dan paling bisa dipercaya oleh para pelajar saat mereka menghadapi masalah,” tambahnya.
Fokus Utama Peer Support Buddy:
• Pencegahan Bunuh Diri: Melatih pelajar mengenali sinyal bahaya, memberikan dukungan awal, dan menghubungkan teman sebaya dengan tenaga profesional.
• Anti-Bullying: Mendorong budaya inklusif, mengawasi, serta melaporkan kasus perundungan di lingkungan sekolah.
• Edukasi & Kampanye: Menyelenggarakan seminar, sesi edukasi, dan kampanye sosial terkait kesehatan mental serta pentingnya mencari bantuan.
Peluncuran Peer Support Buddy di Malang menjadi langkah awal Indonesia Sehat Jiwa untuk membangun jejaring dukungan sebaya di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Ke depan, program ini akan diperluas melalui kolaborasi lintas pihak demi menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat dan ramah bagi generasi muda. (*)