Jakarta, Edarinfo.com – Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap aparat kepolisian dan perbaikan sistem politik menyusul insiden demonstrasi di Jakarta, Makassar, dan sejumlah daerah lain yang menimbulkan korban jiwa serta kerusakan fasilitas publik.

Presidium Nasional FPMI menyampaikan duka cita atas wafatnya Affan Kurniawan, driver ojek online yang tewas akibat tindakan represif aparat saat aksi di Jakarta. FPMI juga berbelasungkawa atas tiga korban lain yang meninggal serta puluhan orang luka-luka dalam kerusuhan di Makassar, termasuk pembakaran Gedung DPRD.

“Negara tidak boleh kalah dari ketidakadilan. Kami menuntut agar Presiden dan Kapolri benar-benar mengusut kasus ini secara terbuka. Jangan sampai ada korban rakyat kecil lagi akibat kelalaian aparat,” kata Indri Hafsari, Wakil Ketua II Presidium Nasional FPMI, dalam keterangan pers, Sabtu (30/8).

Selain itu, FPMI menyayangkan aksi pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar, Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, serta perusakan sejumlah kantor pemerintahan dan fasilitas publik lainnya.

Solusi Krisis Kepercayaan terhadap DPR

Menanggapi isu yang menjadi pemicu aksi, yakni rendahnya kinerja DPR RI dan sorotan atas kenaikan gaji serta tunjangan anggota dewan, FPMI menawarkan enam solusi konkret:

  1. Menerapkan mekanisme recall bagi anggota legislatif yang berkinerja buruk dengan indikator transparan.
  2. Membuka transparansi penggunaan dana publik.
  3. Melakukan amandemen struktural dan pembatasan kewenangan DPR RI dengan memperkuat partisipasi rakyat.
  4. Membatasi masa jabatan anggota legislatif maksimal dua periode.
  5. Merevisi UU Partai Politik dan UU Pemilu dengan sistem rekrutmen caleg berbasis meritokrasi.
  6. Membatasi gaji dan tunjangan anggota legislatif sesuai standar konsensus rakyat.

Imbauan untuk Generasi Muda

Dalam kesempatan yang sama, FPMI mengingatkan generasi muda agar tidak terjebak dalam aksi destruktif.

“Kami mengajak seluruh anak muda untuk hadir dengan cara intelektual, kritis, namun tetap damai. Energi besar kaum muda jangan habis dalam tindakan anarkis. Kita harus menjadi agen perubahan yang mendorong transparansi politik dan demokrasi sehat,” ujar Ardha Kesuma, Anggota Presidium Nasional FPMI.

FPMI juga meminta kader di seluruh daerah berperan sebagai penenang di tengah masyarakat, pembawa pesan damai, dan penolak segala bentuk provokasi maupun perusakan fasilitas publik.

Dengan pernyataan ini, FPMI menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi pelopor perubahan politik yang sehat, transparan, dan berpihak pada rakyat.(*)