Opini, Edarinfo.com– Dalam satu dekade terakhir, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat global. Di antara deretan platform digital, TikTok muncul sebagai fenomena baru yang tak hanya mendominasi ranah hiburan, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi dan kehidupan sosial.
Diluncurkan pada 2016 oleh ByteDance, TikTok kini digunakan oleh lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. Di Indonesia, pengguna TikTok tumbuh pesat, menjadikannya salah satu aplikasi paling populer dengan jutaan video yang diunggah setiap harinya.
Dampak Ekonomi: Mendorong Ekonomi Digital dan UMKM
TikTok telah membuka peluang ekonomi baru, khususnya melalui fitur TikTok Shop yang memungkinkan transaksi jual beli langsung di dalam aplikasi. Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang merasakan lonjakan pendapatan setelah memanfaatkan TikTok sebagai sarana promosi dan penjualan. Konten kreator pun bermunculan, menghasilkan pendapatan melalui program monetisasi, endorsement, hingga penjualan produk digital.
Tidak sedikit brand besar yang kini mengalokasikan anggaran khusus untuk pemasaran di TikTok. Tren ini menciptakan ekosistem ekonomi digital baru yang lebih inklusif, di mana, siapa pun, tanpa memandang latar belakang berpeluang menjadi bagian dari ekonomi kreator.
Dampak Positif: Kreativitas dan Koneksi Sosial
Selain dampak ekonomi, TikTok juga memberi ruang bagi masyarakat untuk berekspresi dan mengasah kreativitas. Video-video edukasi, tutorial, hingga kampanye sosial telah membuktikan bahwa media sosial bisa menjadi sarana penyebaran pengetahuan yang efektif. Di sisi sosial, TikTok membantu memperkuat koneksi antarindividu di berbagai belahan dunia, menciptakan komunitas berbasis minat yang sebelumnya sulit ditemukan.
Dampak Negatif: Isu Kesehatan Mental dan Disinformasi
Namun, popularitas TikTok juga membawa dampak negatif yang perlu diwaspadai. Isu kesehatan mental menjadi salah satu perhatian utama, terutama di kalangan remaja yang rentan terhadap kecanduan layar dan tekanan sosial akibat standar kecantikan atau gaya hidup yang ditampilkan di platform.
Selain itu, penyebaran konten hoaks dan berita palsu juga menjadi tantangan besar. Algoritma TikTok yang memprioritaskan konten viral kadang-kadang memperkuat penyebaran informasi yang belum diverifikasi. Pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, terus mengawasi dan menyiapkan regulasi untuk memastikan penggunaan platform ini tetap aman dan bermanfaat.
Kesimpulan: Inovasi yang Perlu Diimbangi Kesadaran
TikTok adalah simbol dari era ekonomi digital yang serba cepat dan kreatif. Meski membawa banyak manfaat, masyarakat perlu bijak dalam memanfaatkan platform ini agar dampak negatifnya tidak mendominasi. Peran pemerintah, pendidik, orang tua, dan pihak platform sendiri sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan produktif.
Seiring waktu, fenomena TikTok akan menjadi catatan penting dalam sejarah perkembangan teknologi dan media sosial dunia. Pertanyaannya, mampukah kita memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risikonya?
Penulis, Furkan Saputra S.Kom (Pegiat Media Sosial)