Piru,Edarinfo.com-Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) telah menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di daerah tersebut. Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Ketua TP-PKK Kabupaten SBB, Ny. Yeni Rosbayani Asri, Sekretaris Daerah Leverne A. Tuasuun, perwakilan Forkompinda, dan Kepala OPD terkait penanganan stunting. Rapat tersebut berlangsung di Lantai Tiga Kantor Bupati SBB, Piru, pada 2 Mei 2025.
Angka stunting di Kabupaten Seram Bagian Barat saat ini masih tergolong tinggi, yakni mencapai 31,4%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir satu dari tiga anak di SBB mengalami stunting, yang dapat berdampak negatif pada kemampuan belajar, kesehatan mental, dan kualitas hidup mereka di masa depan.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih rendah dari standar WHO. Penyebab stunting antara lain kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi seimbang, kurangnya asupan gizi pada ibu hamil, dan kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan.
Dalam upaya menurunkan angka stunting, pemerintah melakukan beberapa intervensi, antara lain:
– Intervensi gizi pada ibu hamil dan anak usia 6-23 bulan untuk mencegah stunting
– Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk posyandu dan puskesmas, untuk memantau pertumbuhan anak dan memberikan bantuan gizi
– Edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak
Rapat-rapat tersebut menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten SBB untuk menurunkan angka prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan kerja sama dan komitmen kuat dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di SBB dapat menurun dan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.(*)