Sosok, Edarinfo.com– Dalam dunia seni rupa, nama Sahrul Ari Saputra atau yang akrab disapa Arul semakin dikenal sebagai ilustrator berbakat dengan karya yang unik dan penuh makna. Perjalanannya dalam dunia ilustrasi tidaklah instan. Berawal dari kecintaan terhadap seni rupa, ia akhirnya menemukan ilustrasi sebagai wadah ekspresi yang terus berkembang.
Dari Seni Rupa ke Ilustrasi
“Awalnya, saya nggak tahu kalau ada profesi yang namanya ilustrator. Saya hanya suka seni rupa dan ingin masuk ke jurusan itu,” ujar Arul dalam sesi wawancara bersama awak media kami, Senin 24 Februari 2025. Ketidaksengajaan justru membawanya ke dunia ilustrasi yang kini menjadi jalan kariernya. Seiring waktu, ia bereksperimen dengan berbagai gaya, mulai dari ilustrasi untuk buku anak, vector art, hingga digital painting.
“Gaya saya berubah-ubah, tergantung input yang saya dapatkan. Dulu saya banyak menggambar untuk buku cerita anak, lalu sempat menjadi desainer mural, sekarang saya lebih banyak berkarya dengan digital painting. Saya berkembang seiring perjalanan hidup saya,” tambahnya.
Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
Arul memiliki keunikan dalam memandang dunia. Sejak lahir, ia mengalami buta warna dan kehilangan spektrum hijau. Hal ini sempat membuatnya tidak percaya diri dalam berkarya. Namun, kini ia menerima keterbatasannya sebagai bagian dari identitas seninya.
“Saya sempat memaksakan diri menggambar seperti orang lain. Tapi sekarang, saya berani menampilkan karya sebagaimana adanya. Saya ingin menunjukkan dunia sebagaimana yang saya lihat,” ungkapnya.
Ilustrasi sebagai Terjemahan Puisi
Inspirasi Arul tidak hanya datang dari pengamatan visual, tetapi juga dari bacaan, terutama puisi. Baginya, puisi bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga pengalaman batin yang dapat divisualisasikan.
“Saya suka membaca puisi dan mempertanyakannya kembali dalam diri. Apa yang saya rasakan dari puisi itu, saya coba tuangkan dalam ilustrasi,” jelasnya.
Salah satu karyanya yang mendapat respons besar adalah ilustrasi dari puisi Gus Mus. “Mungkin karena puisi itu mencerminkan keresahan banyak orang saat ini, makanya viral,” katanya.
Antara Kebebasan dan Batasan dalam Berkarya
Arul percaya bahwa seni adalah bentuk ekspresi tanpa batas. Namun, ia menyadari bahwa kebebasan berekspresi di Indonesia masih memiliki tantangan.
“Beberapa seniman pernah ditangkap karena karyanya. Jadi, kita harus tetap berhati-hati. Padahal, seni seharusnya menjadi ruang berekspresi yang luas,” katanya.
Meski begitu, ia tetap berkarya tanpa membatasi dirinya sendiri. “Bagi seniman, membatasi diri dalam berkarya adalah paradoks. Sebisa mungkin, saya tetap mengekspresikan ide dan perasaan saya dengan bebas.”
Membangun Ekosistem Ilustrator yang Lebih Sejahtera
Bicara soal kesejahteraan, Arul mengakui bahwa tidak semua ilustrator dapat hidup makmur dari karyanya. “Yang benar-benar bisa sejahtera hanya beberapa ilustrator tertentu. Tapi, saya bisa hidup dari karya meski hanya cukup untuk diri sendiri,” katanya.
Ia berharap ada ekosistem ekonomi kreatif yang lebih terintegrasi dengan para seniman. “Kalau ada ekosistem yang solid, kita bisa tumbuh bersama,” tambahnya.
Tantangan dan Pesan bagi Ilustrator Pemula
Bagi Arul, tantangan terbesar dalam berkarya justru datang dari dalam diri. “Kadang saya masih malas, dan tentu ada keterbatasan fisik juga. Tapi, saya harus mengabaikan hambatan itu dan tetap berkarya.”
Ia juga berbagi pesan kepada para ilustrator pemula. “Mulai aja dulu, nggak usah mikir terlalu banyak. Jangan takut untuk mempublikasikan karya, karena dari sana kita bisa mengasah skill. Kalau karya pertama jelek, nggak apa-apa. Lebih baik punya karya jelek daripada nggak ada karya sama sekali.”
Mimpi Besar: Mengajar dan Berbagi Ilmu
Meski kini dikenal sebagai ilustrator yang aktif di media sosial dan industri kreatif, Arul memiliki impian yang lebih besar: mengajar.
“Saya lebih ingin mengajar ketimbang menjadi ilustrator hebat. Bagi saya, kebermanfaatan terbesar adalah ketika kita bisa menciptakan orang-orang yang lebih hebat dari kita,” tuturnya.
Kini, selain bekerja sebagai Lead Illustrator di Kultura Creative Studio dan mengelola WorkaShopa, Arul tetap konsisten berkarya dan berbagi ilmu. Dunia ilustrasi baginya bukan hanya tentang menggambar, tetapi juga tentang menyampaikan cerita, menyalurkan perasaan, dan menginspirasi orang lain melalui warna dan bentuk.
Arul
S1: Pendidikan Seni Rupa
Pengalaman Organisasi:
• Sekretaris Umum Himasra
• Kabid Ilustrasi Studi 229
• Volunteer Batujajar Comunity Care
• Volunteers Refuture Indonesia
Pengalaman Kerja:
Lead Ilustrator (Kultura Creative Studio)
Founder Workashopa
Prestasi (Karya):
• 2nd Winner Jabart Drawing Competition 2021
• 2nd Winner Cleo Mural Competition 2022 Nominate As Best Illustration At Curated Amazing Products Of Jawa Barat
Official Medsos
Instagram: aruls.in
Penulis, Hamka Pakka
Editor: Sitti Nurul Rahmadani