Jakarta, Edarinfo.com — Presiden Palestina Mahmud Abbas mengecam keras setiap rencana atau proyek yang bertujuan merelokasi warga Gaza ke luar wilayah mereka. Pernyataan ini disampaikan menyusul usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (27/5/2025), Abbas menyatakan penolakan tegas terhadap gagasan tersebut tanpa menyebut nama Trump secara langsung. “Kami menolak dan mengecam keras proyek apa pun yang bertujuan untuk menggusur warga kami dari Jalur Gaza,” demikian pernyataan resmi dari kantornya. Abbas menambahkan, warga Palestina tidak akan meninggalkan tanah kelahiran dan tempat-tempat suci mereka.
Sebelumnya, Trump pada Sabtu lalu menyatakan keinginannya agar Mesir dan Yordania menerima warga Palestina dari Gaza. Ia bahkan menyarankan untuk “membersihkan semuanya”.
Gagasan tersebut langsung ditolak oleh pemerintah Yordania. Mesir, di sisi lain, juga secara konsisten menentang setiap usulan yang melibatkan pemindahan warga Gaza ke wilayahnya.
Dalam pernyataan lanjutan, Abbas menegaskan bahwa Palestina tidak akan membiarkan bencana serupa Nakba pada 1948 atau Naksa pada 1967 terulang kembali. Kedua peristiwa tersebut merujuk pada tragedi di mana ratusan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal akibat konflik dengan Israel.
“Kami tidak akan membiarkan sejarah kelam itu terulang kembali,” ujar Abbas. Ia juga menolak setiap kebijakan yang dianggap dapat memecah belah kesatuan wilayah Palestina, mencakup Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Abbas menutup pernyataannya dengan meminta dukungan internasional, termasuk dari Amerika Serikat, untuk mempertahankan gencatan senjata di Gaza yang telah dimulai sejak 19 Januari. Otoritas Palestina, menurut Abbas, tetap siap mengambil alih pemerintahan di wilayah yang dilanda konflik tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di detik.com dengan judul “Presiden Palestina Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza”