Purwakarta, Edarinfo.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang bertugas di Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, melakukan kunjungan ke salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) unggulan desa, yakni budidaya jamur tiram, Sabtu (18/1/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang bertujuan mendorong pengembangan potensi lokal sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemberdayaan ekonomi berbasis sumber daya desa.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa berdialog langsung dengan pengelola budidaya jamur tiram untuk memahami proses produksi dan tantangan yang dihadapi. Menurut pengelola, usaha ini bermula dari bantuan pemerintah yang bertujuan membuka peluang usaha baru bagi warga Desa Ciparungsari. Hingga saat ini, budidaya jamur tiram telah memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
“Kami sangat terbantu dengan adanya program pemerintah ini. Selain menciptakan lapangan kerja, usaha ini juga membantu kami memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal,” ujar Supriyanto, salah satu pengelola UMKM jamur tiram.
Jamur tiram yang dibudidayakan memiliki kualitas tinggi dan dipanen setiap hari untuk memastikan kesegarannya sebelum dijual kepada pengepul atau konsumen langsung. Salah satu keunggulan UMKM ini adalah sistem penjualan yang memungkinkan pembeli datang langsung ke lokasi budidaya. Langkah ini tidak hanya mendukung pemasaran, tetapi juga memberikan pengalaman edukatif kepada masyarakat yang ingin mengetahui proses budidaya jamur tiram secara langsung.

Mahasiswa KKN Unsika juga memberikan masukan terkait strategi pemasaran digital guna memperluas jangkauan penjualan. Dalam sesi diskusi, mereka memaparkan pentingnya memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan produk lokal kepada pasar yang lebih luas.
Pemerintah desa turut berperan aktif dalam memastikan kelangsungan usaha ini. Setiap empat hari sekali, pemerintah desa melakukan kontrol kualitas untuk memastikan hasil budidaya memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Dukungan ini menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan usaha serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk jamur tiram Desa Ciparungsari.
Ketua kelompok KKN Unsika, Siti Amalia, mengungkapkan harapannya agar kunjungan ini menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat desa. “Kami berharap program ini tidak hanya bermanfaat selama masa KKN, tetapi juga menjadi pemicu bagi pengembangan UMKM lainnya di desa ini,” ujarnya.
Budidaya jamur tiram di Desa Ciparungsari diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kemandirian ekonomi berbasis komunitas. Kolaborasi semacam ini menunjukkan bagaimana sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dapat membawa perubahan positif bagi desa.(*)