Sidrap, Edarinfo.com — Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menggelar diskusi bertajuk UMKM Go Global: Tips agar Pengusaha UMKM Sidrap Bisa Berjualan di Kancah Internasional pada Tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Rumah BUMN, Jl. Pacekke No. 7, Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Jumat (27/12/2024).
Fasilitator Rumah BUMN Sidrap, Siti Hardianti, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan UMKM Sidrap agar mampu menembus pasar internasional.
Karena itu, kami menghadirkan pelaku usaha yang telah berhasil menjual produknya hingga ke pasar internasional di program bicara ekspor UMKM GO GLOBAL. Dengan kehadiran pengusaha UMKM ALFA PUSAKA harapannya bisa berbagi tips dengan peserta yang hadir” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini diikuti oleh pelaku UMKM, akademisi, serta jurnalis di Kabupaten Sidrap.
Berbagi Tips Menembus Pasar Internasional
Eka Ardianto (31), seorang pengrajin badik asal Desa Alakkuang, Kecamatan Maritengngae, berbagi pengalamannya menembus pasar global. Eka mengandalkan media sosial sebagai sarana utama penjualan produknya.
“Awalnya saya menggunakan Facebook, tetapi sekarang lebih banyak di TikTok. Dalam berjualan online, konsistensi adalah kunci,” ujar Eka.
Ia juga rutin melakukan siaran langsung (live streaming) hampir setiap malam untuk meningkatkan kepercayaan calon pembeli.
“Pembeli saya berasal dari luar daerah, bahkan dari berbagai negara seperti Korea dan Malaysia. Namun, yang paling sering adalah pembeli dari Malaysia, biasanya untuk koleksi pribadi,” tambahnya.
Eka menjelaskan, harga badik buatannya bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp3 juta, tergantung pada motif yang dibuat. Meski begitu, persaingan harga dengan pelaku usaha lain menjadi tantangan tersendiri.
“Kadang saya jual Rp500 ribu, tapi ada pesaing yang menjual di bawah itu,” katanya.
Eka memulai usahanya lima tahun lalu saat pandemi COVID-19 melanda. Desain badik adalah hasil kreasinya, sementara bahan baku besi didapat dari pengrajin khusus.
“Sejak awal jualan online, Alhamdulillah, responnya sangat bagus. Per bulannya, saya bisa menjual puluhan badik,” tutup Eka.
Dukungan Akademisi
Lukman S. I.P., M.A.P., akademisi dari Universitas Muhammadiyah Sidrap (UMS Rappang), turut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, diskusi seperti ini sangat relevan untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong UMKM Sidrap menuju pasar ekspor.
“Kegiatan ini memiliki hubungan erat dengan Divisi Inkubator Bisnis yang saya pimpin. Ke depannya, kami akan berkolaborasi, terutama dalam pemberdayaan UMKM agar lebih kompetitif,” ucap Lukman.
Ia menambahkan, dukungan berbagai pihak sangat diperlukan agar produk UMKM Sidrap mampu bersaing di pasar internasional. (*)