Jakarta, Edarinfo.com – Nama Habib Husein Jafar Al-Hadar mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pendakwah muda ini ramai didukung netizen untuk menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Dukungan tersebut mencuat setelah Gus Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan itu diambil usai ia terlibat kontroversi terkait pernyataannya yang dianggap menghina seorang pedagang es teh bernama Sunhaji, yang sebelumnya sempat viral.
Habib Jafar, Figur Baru yang Didukung Netizen
Nama Habib Jafar kian mencuat setelah dirinya menghadiri resepsi pernikahan antara Vior dan pebasket Vincent Rivaldi Kosasih. Dalam acara tersebut, konten yang ia buat berhasil menarik perhatian publik hingga viral dengan lebih dari 16 juta penayangan.
Tidak hanya itu, akun Instagram resmi Partai Gerindra turut memberikan komentar pada konten tersebut. “Gimana kabarnya Habib?,” tulis akun tersebut disertai emotcion api. Meski tidak memberikan respons langsung, Habib Jafar menyukai komentar tersebut, yang kemudian memicu diskusi hangat di jagat maya. Komentar tersebut mendapatkan hampir 37 ribu tanda suka, sementara kolom komentarnya dibanjiri doa dan dukungan untuk Habib Jafar agar menggantikan posisi Gus Miftah.
Sosok Habib Jafar
Habib Husein Jafar Al-Hadar lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 21 Juni 1988. Ia dikenal sebagai pendakwah berdarah Madura yang memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Habib Jafar menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Bangil, Jawa Timur, sebelum melanjutkan studi Sarjana Filsafat Islam dan Magister Tafsir Al-Qur’an di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain dikenal sebagai pendakwah, Habib Jafar juga aktif sebagai Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta dan aktivis di Gerakan Islam Cinta. Ia pun merupakan penulis produktif yang telah menghasilkan sejumlah karya seperti Anakku Dibunuh Israel, Islam Mahzab Fadlullah, dan Tuhan Ada di Hatimu.
Dakwah yang Dekat dengan Generasi Milenial
Habib Jafar dikenal memiliki pendekatan dakwah yang unik dan relevan untuk generasi muda. Ia memanfaatkan platform media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang ringan dan mudah dipahami. Kanal YouTube-nya, Jeda Nulis, menyuguhkan konten menarik terkait agama, yang sering berkolaborasi dengan tokoh-tokoh publik seperti Tretan Muslim, Coki Pardede, Deddy Corbuzier, dan Vidi Aldiano.
Dalam salah satu programnya, “Kultum Pemuda Tersesat,” Habib Jafar membahas berbagai pertanyaan dari anak muda lintas agama, budaya, dan suku, yang disampaikan melalui media sosial. Gaya dakwahnya yang santai, inklusif, dan mengedepankan dialog menjadikannya sosok yang disukai berbagai kalangan, terutama generasi milenial.
Menjawab Tantangan Zaman
Selain aktif di YouTube, Habib Jafar juga rutin membagikan konten video singkat di Instagram. Pesannya selalu mengajak masyarakat untuk berpikir positif dan menjauhi sikap saling menghakimi. Tidak jarang, ia berdiskusi dengan pemuka agama lain dalam suasana santai yang menarik perhatian khalayak luas.
Dukungan netizen terhadap Habib Jafar untuk menjadi Utusan Khusus Presiden didasari atas kapasitasnya sebagai pendakwah muda yang kredibel dan dekat dengan kebutuhan zaman. Sosoknya dianggap mampu membawa semangat baru dalam mempromosikan kerukunan beragama di Indonesia.(*)