Sidrap, Edarinfo.com – Pengungkapan kasus peredaran uang palsu di Sulawesi Selatan baru-baru ini menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sidrap, Mansur Marsuki.
Mansur menyayangkan keterlibatan salah satu oknum pegawai kampus ternama, UIN Alauddin Makassar (UINAM), dalam kasus produksi uang palsu ini. Ia menilai, kejadian tersebut mencoreng citra dunia pendidikan.
“Ini tentu sangat memalukan. Oknum kampus yang seharusnya menjadi pencetak generasi emas justru menjadi pencetak uang palsu,” ujar Mansur dengan nada geram kepada awak media, Kamis (19/12/2024).
Mantan Ketua Umum HMI Sidrap, Mansur ini juga mendesak aparat kepolisian, khususnya di Kabupaten Sidrap, untuk meningkatkan langkah preventif guna melindungi masyarakat dari potensi dampak peredaran uang palsu tersebut.
“Kasus ini harus menjadi perhatian serius aparat kepolisian, tidak hanya di Gowa, tetapi juga di Kabupaten Kota yang ada di Sulsel. Minimal, perlu ada upaya pencegahan, seperti sosialisasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, ia menghimbau para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Sidrap untuk lebih berhati-hati dalam melayani transaksi bisnis mereka, terutama jika belum memiliki alat pendeteksi uang palsu.
“Saya berharap teman-teman pelaku usaha, khususnya pelaku UKM, lebih berhati-hati dalam menerima transaksi, terutama jika jumlahnya besar. Jika memungkinkan, segera lengkapi alat pendeteksi uang palsu,” imbau Mansur.
“Saya juga meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini karena pihak berwajib sudah menelusuri peredarannya, tetapi harus jeli dan hati hati juga karna tidak tertutup kemungkinan sudah banyak yang beredar di masyarakat”, tutupnya.
Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting untuk mendorong langkah pencegahan dari pihak yang berwenang serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi ancaman serupa.(*)