Jakarta, Edarinfo.com– Pertolongan pertama pada luka atau pendarahan merupakan langkah awal yang diambil agar dapat mengurangi dampak cedera sebelum mendapatkan perawatan medis secara profesional.

Para ahli medis menekankan bahwa waktu adalah faktor kritis dalam penanganan luka dan pendarahan. Dr. John Smith, seorang ahli bedah trauma, menyatakan bahwa, “penundaan dalam menghentikan pendarahan dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan yang berpotensi mengancam nyawa korban.” Oleh karena itu, langkah pertama yang disarankan adalah memberikan tekanan langsung pada luka dengan menggunakan kain bersih atau kasa untuk mengendalikan pendarahan.

Dr. Maria Hernandez, seorang ahli medis darurat juga mengatakan hal yang sama, kata dia “menggunakan tekanan langsung adalah metode yang paling efektif untuk mengendalikan pendarahan. Jika kain menjadi penuh darah, tambahkan lapisan baru di atasnya tanpa mengangkat lapisan sebelumnya untuk mempertahankan tekanan,” jelasnya.

Jika pendarahan berlanjut, posisi tubuh yang terluka harus diangkat di atas jantung, dan tekanan tambahan dapat diberikan pada titik-titik tekanan di arteri yang dekat dengan luka.

Pembersihan luka juga menjadi prioritas penting. Air bersih digunakan untuk menghilangkan kotoran dari luka, sementara perban steril membantu melindungi luka dari infeksi lebih lanjut. Sarung tangan medis juga sangat dianjurkan saat menangani luka untuk melindungi diri dan pasien dari risiko infeksi.

Imobilisasi bagian tubuh yang terluka sering kali diperlukan untuk mencegah cedera lebih lanjut. Ini bisa dilakukan dengan perban atau penyangga, yang membantu menstabilkan area tersebut hingga bantuan medis profesional tersedia.

Selain itu, penting untuk memantau tanda-tanda syok pada korban, seperti kulit pucat, keringat dingin, atau napas cepat, yang memerlukan perhatian medis segera.

Adapun pencegahan infeksi dan perwatan lanjutan dapat menggunakan antibiotik topikal pada luka dan luka tersebut harus dipantau secara rutin untuk tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya nanah. Selanjutnya penggantian perban secara berkala perlu diperhatikan karena penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi.(*)