Opini, Edarinfo.com– Pendekatan sistem pada mulanya digunakan di bidang teknik mesin (engineering) untuk merancang sistem-sistem elektronik, mekanik dan militer.
Kemudian pendekatan sistem melibatkan sistem manusia mesin, dan selanjutnya dilaksanakan dalam bidang keorganisasian dan manajemen.
Pada akhir tahun 1950 dan awal 1960-an mulai diterapkan dalam bidang pendidikan dan pelatihan.
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama,yakni :
- Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar secara efektif.
- Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang meliputiprosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan pembelajaran.
Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan system memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Melalui pendekatan system, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses pembelajaran.
- Pendekatan system menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
- Pendekatan system dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia.
- Pendekatam system dapat memberikan umpan baik. Melalui proses umpan balik dalam pendekatan system dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum. Hal ini sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berfikit sistemik.
Komponen Sistem Pembelajaran
Dalam pengembangan perencanaan maupun pengembangan desain pembelajaran keduanya disusun berdasarkan pendekatan system. Jika perencanaan pembelajaran sebagai suatu system, maka didalamnya harus memiliki komponen-komponen yang berproses sesuai dengan fungsinya hingga tujuan-tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Komponen system pembelajaran menurut Brown (1983), antara lain:
1. Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sehingga dalam proses pengembangan desain dan perencanaan, siswa harus dijadikan pusat pertimbangan.
Artinya, keputusan-keputusan yang diambil harus disesuaikan dengan kondisi siswa, baik kemampuan dasar, minat, bakat, motivasi belajar, gaya belajar siswa itu sendiri.
2. Tujuan
Tujuan adalah komponen terpenting dalam pembelajaran setelah komponen siswa. Tujuan sebenarnya merupakan arah yang harus dijadikan rujukan dalam pembuatan desain dan perencanaan serta pembelajaran di kelas.
Adapun tujuan khusus yang direncakan oleh guru adalah: pengetahuan, informasi serta pemahaman sebagai bidang kognitif, sikap dan apresiasi sebagai tujuan dari bidang afektif. Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotorik.
Adapun dalam Pembelajaran PAI adalah mewujudkan generasi-genarasi yang berwawasan luas, beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia.
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang diharapkan akan ada pada diri siswa, agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman ini harus dapat membuat siswa aktif belajar, baik secara fisik maupun non-fisik. Merencakana belajar salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai kecenderungan gaya belajarnya. Demikian juga desain pembelajaran, ia harus dapat membuat siswa belajar dengan penuh motivasi dan gairah.
4. Sumber –sumber Belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik, seperti tempat belajar; alat yang digunakan, guru petugas perpustakaan, ahli media, dan sebagainnya.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan.
Dengan demikian tugas utama guru adalah merancang instrument yang dapat menghasilkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
E. Aplikasi Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran PAI
Menurut Gagne dan Atwi Suparman mengatakan bahwa sistem pengajaran adalah suatu set peristiwa yang mempengaruhi siswa sehingga terjadi proses belajar. Oemar Hamalik, mengatakan; “sistem pengajaran merupakan suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Ada tiga ciri khas yang ada dalam sistem pembelajaran yaitu:
Rencana, penataan intensional
Orang, material dan prosedur yang merupakan unsur sistem pengajaran sesuai dengan suatu rencana khusus, sehingga tidak mengambang.
Kesalingtergantungan (interdependent)
unsur-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial, satu sama lain saling memeberikan sumbangan tertentu.
Tujuan, setiap sistem
pengajaran memiliki tujuan tertentu.
- Sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
- Pendekatan sistem pembelajaran PAI adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-genarasi yang beriman dan bertakwa.
- Dalam perencanaan itu terdapat beberapa komponen yang saling mempengaruhi, dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan. Sehingga dalam pendekatan sistem pembelajaran PAI, semua komponen memiliki makna dalam pencapaian sebuah tujuan. Artinya, pencapaian tujuan itu akan terhambat manakala ada beberapa komponen yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
- Aplikasi pendekatan sistem pembelajaran PAI terdiri tiga bagian, memiliki ciri-ciri adanya perencanaan, kesalingtergantungan dan tujuan yang hendak dicapai.
Penulis, Anisah Hanafi (Mahasiswa IAI DDI Sidrap)