Takalar, Edarinfo.com– Koperasi Berkah Tompo Galesong, Thunusea, Mandiri, Bara Ikan, CV. Lintas Samudra Mandiri, Building The Runway dan Nelayan Galesong menggelar Launching Program “Kelompok Nelayan Mandiri” (Kalamari). Rabu, 15/05/24.

Peningkatan Ekspor Komoditas Hasil Laut yang merupakan salah satu komoditas utama dari provinsi Sulawesi Selatan, sepertinya menjadi satu pilar strategis dari beberapa inisiatif program pembangunan ekonomi masyarakat di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan saat ini.

Hal ini terlihat dari beberapa pelaksanaan percepatan pembangunan infrastruktur dan program-program yang memperkuat peningkatan ekspor komoditas hasil laut yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam waktu beberapa bulan kebelakang

Sementara itu sejumlah pihak termasuk Thunusea yang terlibat dalam peningkatan ekspor demikian Direktur Thunesea. Sugito menyampaikan bahwa hal tersebut sebagai salah satu wujud langkah nyata dalam kontribusinya sebagai rantai pasok ekspor komoditas hasil laut.

“Ini merupakan salah satu langkah nyata dari Thunusea, dalam kontribusinya membangun penguatan rantai pasok ekspor komoditas hasil laut, sesuai dengan komitmen kami kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah berjalan kurang lebih selama 6 bulan terakhir,” ungkap Sugito, Direktur Thunusea.

Lebih lanjut, Sugianto menerangkan bahwa Kalamari merupakan sebuah program pengelolaan rantai pasok yang berfokus pada tiga penguatan dasar.

“Kalamari adalah Program Pengelolaan Rantai Pasok yang berfokus kepada tiga penguatan dasar, yaitu pengelolaan pasokan multivarian dan kualitas, pengelolaan cashflow, serta pengelolaan jalur transaksi internasional melalui metode-metode kurensi yang sudah kami sederhanakan sehingga akan sangat mudah dipahami oleh semua peserta program. Di dalam program ini, bahkan teman-teman Nelayan akan dapat langsung merasakan peningkatan kualitas kehidupan, wawasan, serta berada sangat dekat dengan semua potensi buyer dari Internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Bara Ikan, Rusdi Hidayat, Juga menyampaikan bahwa Program Kalamari demikian disusun dengan berlandaskan falsafah nenek moyang

“Program Kalamari ini disusun dengan berlandaskan falsafah asli nenek moyang kita, abulo sibatang, jadi jangan lagi kita mau berjalan sendiri-sendiri. Ini waktunya nelayan Sulsel mandiri, waktunya tinggal landas,” pungkasnya.

Dilain sisi Koperasi Berkah Tompo Galesong (BTG)  yang bergandengan dengan Bank Mandiri melalui Ketua Koperasi Btg menyampaikan bahwa melalui program demikian mereka akan berdampingan bersama-sama sampai ke pasar internasional

“Di Kalamari ini saya bersama pengurus melihat ada satu hal yang paling mendasar yang selama ini tidak pernah diperhatikan oleh semua yang datang sebelumnya, yaitu di program ini kami tidak hanya di anggap sebagai supplier saja, tapi kami juga didampingi untuk berkembang bersama-sama sampai bisa punya pasar internasional sendiri,” pungkas, Daeng Tompo.

Lebih lanjutnya pula, Daeng Tompo menyampaikan bahwa hal ini bisa menjadi kesempatan untuk berkembang dan membantu masyarakat sekitar

“Bukan cuma seumur hidup jadi supplier saja toh ? Manusia, siapapun ingin berkembang, dan di Kalamari saya dan teman-teman melihat ada kesempatan itu agar kami juga bisa lebih luas dan lebih baik lagi membantu masyarakat sekitar,” ungkapnya.(*)