Tana Toraja, Edarinfo.com– Pemkab Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak Pemprov Sulsel agar segera memperbaiki jalan rusak di Kecamatan Simbuang usai seorang ibu hamil bernama Maru’ (30) melahirkan di pinggir jalan. Akses jalan yang buruk membuat Maru’ terpaksa dibonceng menggunakan motor ke RS hingga bayinya meninggal saat persalinan di jalan.
“Saya sudah baca, dan kejadian ibu hamil melahirkan di jalan itu benar,” kata Sekda Tana Toraja Rudhy Andi Lolo kepada wartawan yang kami kutip dari detiksulsel Ahad 12/05/24.
Rudhy mengatakan, kondisi jalan di beberapa titik di Kecamatan Simbuang memang masih rusak. Kata dia, kondisi itu menjadi kendala masyarakat saat membutuhkan penanganan kesehatan lebih lanjut di Kota Makale.
“Kalau tenaga kesehatan di sana sudah ada, ada dokter maupun bidan standby. Cuma memang akses jalan itu menjadi kendala saat ada warga yang mau di rujuk ke RSUD,” ungkapnya.
Dia mengutarakan, status jalan yang berada di Kecamatan Simbuang merupakan kewenangan Pemprov Sulsel, dikarenakan jalan tersebut merupakan jalan antar provinsi. Rudhy menegaskan sudah melaporkan kejadian itu ke Pemprov Sulsel agar ruas jalan tersebut segera diperbaiki.
“Atas kejadian ini kita sudah sampaikan ke Pemprov Sulsel untuk dimintai kejelasannya soal perbaikan jalan. Karena memang poros ini adalah poros provinsi, ada sebagian sudah dikerjakan oleh Pemda, tapi kita juga tidak sanggup untuk semuanya,” ucapnya.
Rudhy menambahkan, pada tahun 2023 lalu Pemprov Sulsel sempat menganggarkan perbaikan jalan di Kecamatan Simbuang-Mappak. Namun perbaikan jalan itu tidak berlanjut dikarenakan Pemprov kekurangan anggaran.
“Memang untuk anggaran tahun lalu ada perbaikan jalan di Simbuang, tapi karena keterbatasan dana Pemprov jadi sementara tidak dilanjutkan. Ada banyak titik yang rusak di sana, itu kewenangan Pemprov sampai ke bawah,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Simbuang, Demianus mengatakan, perbaikan jalan Kecamatan Simbuang di tahun 2023 yang dilakukan Pemprov Sulsel senilai Rp 14,2 miliar. Namun pekerjaan jalan itu mangkrak hingga kini.
“Iya, 2023 kemarin ada anggaran keluar Rp 14,2 miliar pembangunan jalan Simbuang-Mappak, tapi belum satu tahun pengerjaan itu putus kontrak, sehingga mangkrak sampai sekarang. Kita sudah sering sampaikan kondisi ini ke pemerintah tapi tidak tindakannya,” tandasnya.
Sebelumnya telah ramai diberitakan, ibu hamil bernama Maru’ terpaksa melahirkan di pinggir jalan usai dibonceng menggunakan motor dengan menempuh akses jalan rusak di Kecamatan Simbuang pada Sabtu (11/5). Nahas saat proses persalinan di pinggir jalan itu, bayi Maru’ meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit.
Demianus menceritakan, Maru’ saat itu harus dirujuk ke rumah sakit Makale dikarenakan tidak bisa melahirkan secara normal di Puskesmas Lakke’, Simbuang. Proses pengantaran menuju Kota Makale memakan waktu hingga 1,5 jam. Namun, dalam perjalanan itu Maru’ tidak bisa lagi menahan untuk melahirkan, sehingga pihak keluarga dan perawat memutuskan untuk melakukan persalinan di pinggir jalan.
“Bayinya meninggal dunia, kalau ibunya selamat. Keluarga tidak melanjutkan perjalanan, langsung kembali ke Puskesmas karena ibunya butuh perawatan cepat setelah melahirkan di pinggir jalan,” ungkap Demianus Ahad 12/05.(*)