Jakarta, Edarinfo.com– Ziarah kubur adalah amalan sunah menurut kesepakatan ulama fikih. Umat Islam yang ziarah ke makam orang tua bisa membaca doa ziarah kubur sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Hukum ziarah kubur bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَن زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُوْرُوهَا
Artinya: “Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah.” (HR Muslim dan dinilai shahih)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapa yang ingin berziarah kubur maka berziarahlah karena ia akan mengingatkan kalian atas akhirat.”
Hadits tersebut terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Solihin. Al-Albani juga memaparkan hadits tersebut dalam Ahkaamul Janaa’iz wa Bid’ihaa yang diterjemahkan A.M Basalamah.
Rasulullah SAW mengajarkan bacaan doa ketika masuk area pemakaman. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA dalam Sunan Tirmidzi, Kitab al-Jana’iz, Bab Ma Yaqulu ar-Rajulu Idza Dakhalal-Maqabir. At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan.
Doa ini juga menjadi rangkaian bacaan ziarah kubur orang tua. Berikut bacaan doanya.
Doa Ziarah Kubur Orang Tua Sesuai Sunah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا ، وَنَحْنُ بِالأَثَرِ
Assalamualaikum ya ahlal quburi, yaghfirullahu lana wa lakum antum salafuna wa nahnu bil-atsar
Artinya: “Salam sejahtera semoga terlimpah kepada kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni (dosa) kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian.”
Imam Muslim juga mengeluarkan riwayat bahwa Rasulullah SAW membaca doa berikut untuk ahli kubur,
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة
Assalamualaikum ahladdiyaari minalmu’miniin, wainnaa insya Allahu bikum laahiquun, as-alullaha lanaa walakumul ‘aafiyah
Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua.”
Ada juga redaksi yang lebih panjang, berikut bacaan doa ziarah kubur,
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì
Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)
Tuntunan Ziarah Kubur Orang Tua
- Tidak melangkahi atau duduk di atas pusara kuburan
- Mengucapkan salam kepada ahli kubur
- Mendoakan mayat
- Membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an
- Membaca doa ziarah kubur
- Menyiramkan air di atas pusara
Tuntunan ziarah kubur tersebut terdapat dalam Buku Pintar 50 Adab Islam Sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW karya Arfiani.
Keutamaan Ziarah Kubur Orang Tua
Ziarah kubur dengan mengirimkan doa kepada orang tua memiliki keutamaan. Disebutkan dalam sebuah hadits, doa anak saleh kepada orang tua akan menjadi amal jariyah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ وَمُسْلِم)
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja karena hadits yang menganjurkan tentang amalan ini bersifat umum, sebagaimana dijelaskan Kholil Abou Fateh dalam buku Masa-il Diniyyah. Adapun, masyarakat Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur menjelang Ramadan. Tradisi ini populer di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).(*)
Artikel ini telah terbit di detik hikmah dengan judul “Doa Ziarah Kubur Orang Tua sebelum Puasa Ramadan”