Kuala Lumpur, Edarinfo.com– Presidium Nasional Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) bersua dengan Pengurus Pusat Perkumpulan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) di Negeri Jiran, Kuala Lumpur Malaysia (06/03/2024).
Dalam pertemuan tersebut, dari FPMI dipimpin oleh Sekretaris Umum Presnas FPMI, Muhammad Ziad Ananta bersama dengan Bendahara Umum Presnas FPMI, Amul Hikmah Budiman, Wakil Ketua 1, Rudy Satria Mandala Bonout, Wakil Ketua 2, Indri Hafsari, dan Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan, Isti Sri Rahayu. Sedangkan dari PKPIM dipimpin oleh Presiden PKPIM, Muhammad Dzul Aiman Bin Zulkefly bersama Sekretaris Jenderal PKPIM, Ahmad Syahrir Bin Abdul Razak bersama sejumlah pengurus lainnya.
Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Pusat PKPIM ini guna menjalin silaturahmi, kolaborasi, dan perkawinan gagasan terkait pendidikan dan pengembangan kepemudaan kedua negara, terkhusus dalam hal politik, demokrasi, leadership, dan isu regional ASEAN bahkan Asia.
Sekretaris FPMI, Muh Ziad Ananta menuturkan bahwa diskusi yang terjalin menghasilkan beberapa poin sebagai langkah awal dalam membangun hubungan kelembagaan yang lebih kuat ke depan.
“Indonesia dan Malaysia ini satu rumpun, dan perlu ada kolaborasi bersama dalam hal penguatan youth leadership development, apalagi sebagai negara yang juga diperhitungkan di ASEAN, kami berharap ada hal yang bisa kita sinergikan bersama dalam isu regional dan dunia,” ungkap Politisi Sumatera Utara tersebut.
Lebih jauh Nanta sapaan akrabnya menambahkan bahwa ini juga merupakan suatu kehormatan bagi FPMI dapat menjalin komunikasi dengan salah satu lembaga kepemudaan/kemahasiswaan tertua di Malaysia yang telah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin nasional di negara tersebut.
Sementara itu, Presiden PKPIM, Muhammad Dzul mengapresiasi kehadiran FPMI, ia menganggap bahwa FPMI menjadi organisasi perekat, mampu menjadi rumah para politisi muda lintas partai politik dan daerah serta ideologi yang berbeda.
“Lembaga seperti ini belum ada di Malaysia, sehingga ini mampu menjadi pemantik juga di Malaysia, jarang kami menemukan lembaga seperti ini,” paparnya.
Lebih jauh, Dzul menambahkan bahwa ke depan berharap ada konvensi atau forum bersama secara regional untuk menguatkan isu-isu kepemudaan secara regional.
Pertemuan ditutup dengan bertukar cinderamata dan foto bersama.(*)