Edarinfo.com– Pendidikan merupakan salah satu cara mempertahankan keberadaan suatu bangsa. Dengan hadirnya pendidikan yang berkualitas, maka hal itu akan menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang baik sehingga dapat membuat suatu negara menjadi maju.
Apabila mutu pendidikan dalam suatu negara itu baik maka negara itu akan maju. Sebaliknya apabila mutu pendidikan suatu negara rendah maka bisa dipastikan bhawa negara tersebut akan terkendala dan tidak berkembang. Olehnya itu pendidikan menjadi dasar untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang.
Pendidikan itu juga sebagai upaya membangun karakter dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik dalam kehidupan dan pergaulan sebagai anggota masyarakat, sehingga dengan pendidikan itu pula manusia Indonesia akan mampu memaksimalkan potensi dan bakat yang dimilikinya.
1. Bagaimana konsep Pendidikan yang memerdekakan?
Bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa tujuan pendidikan adalah bagaimana menuntun semua kodrat yang ada pada anak sehingga mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Oleh karena itu pendidik hanya dapat menuntun berkembangnya kekuatan kodrat yang ada, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan pendidikan yang memerdekakan.
Pendidikan yang memerdekakan sejatinya adalah pendidikan yang mampu menghadirkan kebebasan pada anak dalam proses pembelajaran sesuai dengan minat, bakat dan potensinya, namun pendidik juga harus menjadi pendamping serta memberi tuntunan agar anak tidak kehilangan arah yang bisa berpotensi mencelakakan diri.
2. Bagaimana Upaya dalam Implementasi Pendidikan yang memerdekakan?
Pembelajaran yang berpusat pada Peserta didik.
Upaya pendidikan yang memerdekakan seyogyanya menempatkan Peserta didik sebagai pusat dari proses pembelajaran. Dalam hal ini, Peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan arah dan tempo pembelajaran mereka sendiri, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi diri secara optimal. Selain itu, pembelajaran yang berpusat pada Peserta didik juga mengajarkan Peserta didik untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan memecahkan masalah secara mandiri.
Melaksanakan pendekatan interdisipliner.
Upaya pendidikan yang memerdekakan dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, Peserta didik tidak hanya mempelajari satu disiplin ilmu saja, akan tetapi juga mengintegrasikan dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan topik yang dipelajari. Dengan demikian, Peserta didik dapat memahami keterkaitan antara berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan pemikiran yang holistik.
Mengakomodir keberagaman budaya (kearifan lokal).
Keberagaman budaya merupakan salah satu ciri khas dari masyarakat manusia. Olehnya itu, upaya pendidikan yang memerdekakan harus memperhatikan keragaman budaya dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, Peserta didik diajarkan untuk menghargai dan menghormati keberagaman budaya serta memahami keunikan dari setiap budaya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan kebudayaan dalam proses pembelajaran atau dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan kebudayaan.
3. Bagaimana tantangan yang dihadapi dalam upaya menerapkan pendidikan yang memerdekakan?
Keterbatasan sumber daya (sarana dan prasarana).
Sebagaimana yang dipahami bahwa ada kalanya fasilitas, teknologi, dan dana seringkali menjadi hambatan dalam menerapkan pendidikan yang memerdekakan. Fasilitas dan teknologi yang kurang memadai akan membatasi Peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi, sementara keterbatasan dana dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang disediakan.
Kurangnya kreativitas dan inovasi guru.
Guru merupakan salah satu elemen terpenting dalam suatu proses pembelajaran yang memerdekakan. Akan tetapi, kurangnya kreativitas dan inovasi guru dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran dan pengembangan potensi Peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengembangan kompetensi guru dalam mengaplikasikan strategi-strategi pendidikan yang memerdekakan.
Rendahnya keteladanan.
Keteladanan oleh para pemimpin pendidikan, termasuk guru dan pengelola sekolah merupakan hal sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang memerdekakan. Dengan rendahnya keteladanan dari para pemimpin pendidikan dapat mempengaruhi motivasi dan semangat Peserta didik dalam belajar dan mengembangkan potensi dirinya.
Dalam rangka mengatasi tantangan-tantangan tersebut, maka diperlukan kerjasama dan kolaborasi dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat.
Hadirnya Pemerintah perlu menyediakan dana dan sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sedangkan institusi pendidikan perlu melakukan upaya dalam rangka mengembangkan kompetensi guru dan memperbaiki fasilitas dan teknologi yang ada. Guru juga perlu meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam mengaplikasikan strategi-strategi pembelajaran yang memerdekakan, Sementara orang tua dan masyarakat perlu memberikan dukungan serta motivasi kepada Peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya.
Semoga pada momentum Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 yang mengangkat tema Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar, diharapkan kita semua dapat bersatu padu dalam upaya menghadirkan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Kita semua wajib memahami bahwa setiap anak memiliki bakat dan potensi yang berbeda-beda dan memerlukan pendekatan yang berbeda pula dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, sangat diperlukan hadirnya kolaborasi yang baik antara pemerintah, institusi pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat dalam memperkuat sistem pendidikan yang ada.
Pendidikan yang baik harus mampu memenuhi kebutuhan semua anak tanpa terkecuali. Setiap anak memiliki hak yang sama dalam rangka mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan memadai. Olehnya itu, di tengah tantangan yang dihadapi saat ini, maka kita harus mampu mengambil inisiatif dan terus bergerak maju untuk mewujudkan pendidikan yang memerdekakan. Barakallahu fiikum.
Penulis, Zulkifli S.Pdi., M.Pdi