Gowa,Edarinfo.com – Wakil Sekertaris Umum Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiwaan, dan Pemuda (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya, Razak Usman mengkritik keras kinerja Kepolisian Resort Gowa (Polres Gowa).
Tugas Kepolisian sebagai pengayom dan pelindung dikritik lantaran diduga terjadi kasus pelecehan dan pemerkosaan seorang siswi SMA saat personel Polres Gowa melakukan patroli.
“Ini bukan masalah yang sederhana apalagi katanya dilakukan oleh seorang yang bukan polisi namun selalu ikut patroli dengan personel. Itu artinya Polres Gowa kecolongan dengan adanya kejadian ini,” kata Razak sapaan akrabnya, Sabtu (4/11/2023).
Lanjut Wasekum PTKP HMI Cabang Gowa Raya, itu merupakan suatu tindakan yang tidak bisa ditoleransi apatalagi aparat kepolisian memberikan celah untuk banpol itu untuk bertindak layaknya APH.
“Apapun alasannya kasus pemerkosaan itu adalah sesuatu yang tidak ada toleransinya dan yang bertanggung jawab atas kejadian ini adalah Polres Gowa dalam hal ini Kapolres Gowa karena telah memberikan satu SoP Patroli yang menjadi celah untuk Banpol berbuat leluasa dan itu terbukti dengan kejadian miris yang menimpa adik kita,” jelas Razak.
Razak juga menegaskan bahwa seluruh personel Polres Gowa yang berpatroli pada hari itu juga harus diperiksa dan ditindak karena telah teledor menjamin hak perlindungan masyarakat sebagai tupoksi polisi itu sendiri.
“Dari persoalan ini, masa iya lingkungan penegakan hukum sudah tidak aman. Ini tidak boleh selesai dengan kata maaf saja. Kami mendesak Kapolri untuk segera memberikan evaluasi khusus kepada Kapolres Gowa beserta jajarannya. Kejahatan di lingkungan kepolisian khususnya di Polres Gowa harus dibenahi sebaik-baiknya. Apa bila ini tidak ditindaki, maka seluruh elemen masyarakat tidak akan percaya lagi soal keamanan di lingkungan kepolisian. Kami akan gelar massa untuk mengecam kejadian ini,”tambahnya.
“Semua yang terlibat dalam patroli beberapa waktu lalu itu sehingga terjadi kejadian pemerkosaan harus bertanggung jawab secara moril karena ini merupakan kejadian yang mencoreng institusi kepolisian. Kapolres Gowa harus di evaluasi beserta seluruh jajarannya,” kuncinya.
Sebelumnya diketahui dari informasi yang dihimpun media bahwa pemerkosaan itu terjadi pada Minggu Subuh (29/10) lalu. Korban sempat terjaring razia, lalu diperkosa oleh Banpol.