Jeneponto, Edarinfo.com — Sebuah inisiatif kolaboratif yang dilakulan antara Jurusan Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar dan kelompok tani garam Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto untuk membantu memajukan usaha industrialisasi garam rakyat.
Dalam upaya pengabdian masyarakat ini, civitas akademik tersebut memberikan bimbingan teknis dan dukungan sumber daya kepada petani garam setempat, dengan harapan dapat meningkatkan industri garam rakyat ini menjadi sumber penghidupan yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi komunitas petani garam.
Program ini melibatkan para dosen dan HMJ Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar, dan kelompok tani untuk secara bersama-sama terlibat dalam pelatihan ini. Selain itu para peserta ini menggelar sharing session terkait pengembangan usaha garam rakyat.
“Tantangan usaha garam yang saat ini dihadapi dari petani saat ini yakni persoalan harga yang anjlok, dari Rp. 5.000 per kg, menjadi Rp. 1.000 per kg. Persoalan ini menjadi keluhan utama dari para petani” kata Wahab salah seorang warga setempat, Jumat (20/10/2023).
Namun, petani setempat juga mengakui bahwa untuk mengatasi hal tersebut telah ada upaya untuk membuat produk garam yang berlisensi dari BP POM, sehingga produk yang dijual oleh petani, tidak hanya sekedar bahan baku semata, akan tetapi dalam bentuk produk turunan yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Dalam sambutannya, Baso Iwang, SE., M. Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi UIN Alauddin Makassar menyarankan beberapa hal penting.
“Kelompok tani garam diwilayah ini, sudah saatnya membentuk Bumdes agar ekspansi pasar dari produk garam rakyat ini lebih meluas” tegasnya.
Inisiatif ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan dan petani lokal agar dapat menciptakan perubahan positif dalam ekonomi lokal dan membantu memajukan kehidupan masyarakat.
“Diharapkan bahwa upaya ini akan menjadi model bagi pengembangan usaha industrialisasi garam rakyat di daerah-daerah lain di Kabupaten Jeneponto,”tutupnya.(*)