Gowa, Edarinfi.com – Cultural Session sebagai rangkaiaan kegiatan Sesamata Fest III Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (HIMAJIP) UIN Alauddin Makassar sukses digelar dengan bertajuk Kekerasan Budaya dan Ilmu Perpustakaan, pada Rabu, 11/102023.

Pada kegiatan tersebut menghadir narasumber yakni Dr. M. Takbir Malliongi (Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Alauddin Makassar) dan Eko Rusdianto (Penulis).

Menurut Takbir dalam kehidupan kampus, mahasiswa sering kali mendapatkan kekerasan simbolik yang dilakukan oleh oknum dosen, baik dalam bentuk bahasa maupun jabatan.

“Didalam kampus misalnya dosen memaksakan cara pandangnya, misalnya harus begini, harus begitu dan seterusnya, kemudian tidak mendengarkan suara mahasiswa. Padahal mahasiswa itu juga berpengetahuan, nah selama ini kekeliruan kita mengasumsikan mahasiswa sebagai makhluk atau orang yang kurang berpengetahuan bahkan tidak berpengetahuan, makanya disusupilah pengetahuan ini berdasarkan imajinasi dan pengetahuan dosennya”. Ungkap Takbir

Di sisi lain, Eko Rusdianto, mengatakan UIN Alauddin Makassar tutup mata terhadap hak mahasiswi yang menentang kewajiban menggunakan jilbab di kampus.
“Apakah semua orang Islam yang ada di kampus ini harus berjilbab, apakah tidak ada wacana atau perdebatan bahwa perempuan, boleh dong tidak pake jilbab. Saya dengan enteng bilang saya ini orang Kristen masuk disini kuliah saya pake jilbab untuk menghormati itu, tidak begitu. Disitu harus diperdebatkan harusnya diwacanakan”. Tuturnya