Jakarta, Edarinfo.com– Ibu dari Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF), Inosensia Antonia Tariga meminta para pelaku yang terlibat kasus kematian anaknya ditindak seadil-adilnya.
Bripda IDF tewas akibat ditembak oleh rekan sesama polisi, Bripda IMS, di sekitar Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB.
“Saya minta seadil-adilnya untuk anak saya,” kata ibunda dari Bripda IDF sambil menangis terisak di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/8/2023) malam.
Dalam kesempatan itu, kuasa hukum keluarga Bripda IDF, Jajang meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberi atensi atas kejadian yang menimpa anak kliennya.
Jajang berharap, jangan ada kasus Ferdy Sambo yang kedua. Adapun Ferdy Sambo merupakan mantan Kadiv Propam Polri yang merencanakan pembunuhan berencana terhadap ajudannya. Kasus ini terungkap diawali peristiwa polisi yang menembak polisi. Apalagi, menurut Jajang, perkara yang melibatkan anak kliennya ini juga terkait pasukan elit Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Jajang juga meminta pengusutan kasus Bripda IDF berjalan transparan, tidak ada yang ditutup-tutupi agar intitusi Polri dapat menjadi lebih baik ke depannya.
“Kami tidak ingin terulang bahwa ini ada Sambo-Sambo kedua. Maka kami minta kepada Pak Kapolri Pak Menopolhukam untuk mengambil atensi atas permasalahan ini,” kata Jajang.
“Karena ini apa? Yang terlibat adalah oknum Densus 88 pasukan elite. Jadi perlu ada namanya atensi dari pimpinan Polri, jangan didiamkan karena ini sangat berbahaya kalau didiamkan,” ucap dia.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan dua tersangka yakni Bripda IMS selaku pelaku penembakan dan Bripka IG selaku pemilik senjata api ilegal yang menewaskan IDF.
Kedua tersangka dan korban merupakan anggota Densus 88 AT Polri. Keduanya juga telah dipecat sebagai anggota Polri, namun mengajukan banding. Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar sebelumnya mengatakan, Bripda IDF tewas akibat kelalaian Bripda IMS ketika mengeluarkan senjata api ilegal dari dalam tas.
Menurut dia, Bripda IMS juga sempat mengonsumsi alkohol sebelum kejadian penembakan. “Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada didepannya,” kata Aswin saat dikonfirmasi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ibu Bripda IDF Minta Keadilan atas Kematian Anaknya, Tak Ingin Ada Kasus Sambo”.