Jakarta, Edarinfo.com– Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, peluang PDI-P bekerja sama politik dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Pemilu 2024 berpeluang kecil. Meskipun kedua partai berencana bertemu untuk kedua kalinya dalam silaturahim politik.

Hal ini disampaikan Umam saat ditanya peluang kerja sama politik PDI-P dan PAN terjadi jika kedua partai betul bertemu lagi.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani berencana mengunjungi Kantor DPP PAN sebagai kunjungan balasan setelah sebelumnya PAN menyambangi markas pusat partai banteng, Juni lalu.

“Jika dalam waktu dekat ada komunikasi antara PDI-P dengan PAN, maka peluang kerja sama PDI-P dan PAN kecil kemungkinannya terjadi,” kata Umam, yang kami lansir dari Kompas.com, Rabu, 26/07/2023.

Menurut dia, peluang kerja sama kedua partai kecil karena faktor Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick disodorkan oleh PAN menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres). PAN berulang kali menawarkan proposal itu kepada partai pengusung dua bacapres, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Menurut Umam, saat ini target paling penting bagi PAN yaitu berhasil mengusung Erick Thohir maju di Pilpres 2024.

“Karena hal itu akan menentukan cair atau tidaknya dukungan logistik politik, yang menjadi skema kompensasi atas tiket politik yang diberikan menuju Pemilu 2024,” kata dia.

Sayangnya, menurut Umam, komunikasi politik Erick tampaknya condong ke bacapres Prabowo.

Umam mengungkit bagaimana kedekatan yang ditunjukan Prabowo-Erick beberapa hari lalu bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketiganya naik mobil yang sama berpelat nomor Indonesia 1. Potret itu, menurut dia, juga seakan memberikan kesan mereka mendapatkan restu politik dari Jokowi. Ini yang kemudian dinilai Umam bisa memengaruhi sikap politik PAN untuk mengarahkan berkoalisi ke partai pengusung Prabowo, bukan Ganjar.

“PDI-P bisa ‘bertepuk sebelah tangan’, karena PAN sendiri tampaknya hanya akan meniatkannya (menerima kunjungan PDI-P) sebatas untuk menjaga silaturahmi dan fatsun politik saja jelang kontestasi 2024 mendatang,” kata dia.

Dinamika politik menjelang pendaftaran pasangan calon (paslon) Pilpres 2024 semakin berjalan cepat. Hari ke hari, antar-partai politik dikabarkan saling komunikasi. Bahkan, hal itu juga dilakukan oleh partai politik yang sudah membangun koalisi atau kerja sama politik Pemilu 2024. Di balik itu, masih menjadi pertanyaan kabar lanjutan terkait rencana kunjungan balasan PDI-P ke PAN.(*/Tim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pengamat: Jika dengan PAN, PDI-P Kemungkinan Bertepuk Sebelah Tangan”.