Edarinfo.com– Pembelajaran berbasis masalah berasal dari bahasa Inggris, Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan memecahkan suatu masalah, namun untuk memecahkan masalah tersebut siswa memerlukan pengetahuan baru untuk dapat memecahkannya.

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah suatu konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan belajar yang dimulai dari masalah-masalah (terkait) yang penting dan relevan bagi siswa dan memungkinkan siswa mencapai pengalaman belajar yang lebih realistik (realistis).

Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata, berorientasi pada pemecahan masalah dan pengembangan pemikiran kritis, sintetik, dan praktis, menggunakan kecerdasan majemuk untuk membiasakan belajar cara belajar.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) merupakan model pembelajaran yang memberikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk dapat belajar, peserta didik di bentuk kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah yang dunia nyata untuk dipecahkan secara bersama – sama.

Penulis Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Agama Islam IAI DDI Sidrap, Yuliyani

Konsep Dasar

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari SPBM.

1.SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengar, mencatat kemudian menghafal meteri pelajaran, akan tetapi melalaui SPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.

2.Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.

3.Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah. Berfikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berfikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berfikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu. Sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Masalah yang disebut dan digunakan dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka dalam artian bahwa jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap individu dapat mengembangkan kemungkinan jawaban mereka sendiri sehingga kebebasan dalam mengumpulkan data dan menganalisisnya bisa tercapai untuk mengembangkan kemampuan dalam berpikir secara kritis, analitis, sistematis dan logisserta berpikir secara empiris atau ilmiah. Hakikat masalah dalam SPBM adalah kesenjangan antara situasi yang terjadi dengan apa yang diharapkan oleh individu yang bersumber tidak hanya dari materi pelajaran saja.

Penulis Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Agama Islam IAI DDI Sidrap, Qoyyim

Keunggulan & Kelemahan SPBM

a.Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan diantaranya :

1.Pemecahan masalah ( problem solving ) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
2.Pemecahan masalah ( problem solving ) dapat menantang kemampuan siswa untuk memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3.Pemecahan masalah ( problem solving ) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4.Pemecahan masalah ( problem solving ) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5.Pemecahan masalah ( problem solving ) dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakuakan.

b.Kelemahan

Disamping keunggulan, SPBM juga memiliki kelemahan, diantarannya :

1.Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajarui sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2.Keberhasilan strategi pembelajaran melalui prblem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
3.Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

Tahapan SPBM

Secara umum langkah-langkah dalam SPBM yang sesuai dengan tujuan dari strategi ini bisa dibagi menjadi 6 langkah sebagai berikut :

a.Menyadari masalah

Kesadaran akan masalah yang akan dipecahkan dengan memilih kesenjangan yang ada yang pantas untuk dikaji oleh siswa

b.Merumuskan masalah

Dengan topik-topik yang mudah ditemukan, kesenjangan-kesenjangan tersebut dirumuskan untuk dipelajari dengan catatan terkait kejelasan dan kesamaan persepsi terhadap data permasalahan yang perlu dikumpulkan untuk menyelesaikannya.

c.Merumuskan hipotesis

Dalam merumuskan hipotesinya individu harus berpiir induktif dan deduktif yang diharapkan akan bisa menentukan sebab akibat dari suatu permasalahan. Dengan begitu siswa dapat menetukan berbgai penyelesaian masalah.

d.Mengumpulkan data

Keberadaan data dalam pemikiran ilmiah akan menentukan cara penyelesaian dari suatu masalah sesuai dengan hipotesis yang ada dengan didasarkan pada pengalaman.

e.Menguji hipotersis

Kemampuan siswa dalam pengujian hipotesis diharapkan akan mengembangkan kecakapan menelaah dan membahas data yang ada untuk melihat hubungan dengan masalah yang terjadi.

f.Menentukan pilihan penyelesaian

Ketrampilan yang diharapkan dalam proses ini adalah kemampuan siswa dalam memilih alternatif pemecahan dan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul.

Penulis, Yuliyani, Qoyyim