Makassar,Edarinfo.com–Hari Penyu Sedunia atau World Sea Turtle Day diperingati pada 16 Juni untuk sadar menjaga ekosistem laut (perairan) dari pencemaran dan pengrusakan ekosistem laut.
Menurut situs All World Day, tema Hari Penyu Sedunia 2023 adalah “Preserving Our Ocean Guardians”. Artinya “Melestarikan Penjaga Laut Kita”
Penyu adalah hewan laut yang ketika dewasa bisa hidup 30 sampai 50 tahun. Sementara untuk jenis penyu di dunia ada tujuh, dimana enam jenisnya ada di Indonesia, antara lain penyu belimbing, penyu tempayan, penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang, dan penyu pipih.
Hari Penyu Sedunia diperingati pada tanggal 16 Juni bertepatan dengan hari ulang tahun Dr. Archie Carr, yang dikenal sebagai “bapak biologi penyu”.
Dr. Carr telah mengabdikan seluruh karirnya untuk penelitian dan konservasi penyu.
Penyu merupakan salah satu makhluk tertua di Bumi, yang tetap tidak berubah selama 110 juta tahun.
Sebagian besar informasi tentang penyu berfokus pada betina yang bersarang dan tetasan, tetapi dalam teknik penelitian baru, seperti teknologi pelacakan satelit, telah memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan wawasan tentang kehidupan makhluk-makhluk ini.
Bagaimana kondisi yang terjadi dengan habitat penyu Indonesia saat ini ?
Dilansir oleh Laporan Status Konservasi Penyu di Indonesia tahun 2021 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, semua jenis penyu yang ada di Indonesia saat ini masuk dalam kategori “terancam” atau “rentan” dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Hal ini menunjukkan bahwa penyu di Indonesia menghadapi risiko yang tinggi terhadap kepunahan.
Di moment Hari Penyu Sedunia, Muhammad Arafah Kube juga berpartisipasi untuk mengajak menaikkan kembali jumlah penyuh akbiat terancam yang dilansir Laporan Status Konservasi Penyu di Indonesia tahun 2021 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Jagalah laut atau perairan kita ini, berikan pembekalan ilmu, gimana caranya tetap untung dan menghasilkan para penafkah kita, tanpa harus merusak ekosistem laut,” ungkap Arafah, selaku pengusaha.
Pada Hari Penyu Sedunia bersuara selagi masih bisa, jagan hanya diam tak berbuat apa apa. Era digital khususnya media sosial sudah memudahkan kita bersuara. Bikin konten untuk mengkampanyekan setiap moment, dengan begitu bertahap mulai dari anda dan sekitar anda akan ikut sadar.
“Ayo bersuara di media sosial masing masing, jagki’ takut karena eranyami ini kodong’, kita bisa berbuat cukup dengan konten di sosmed, setelah tergerakkan baru bergerakki dengan aksi aksi nyata,” tutup Muh Arafah Kube, Pemerhati Pesisir dan Laut.